Kampanye Standup Comedy dan Menyanyi ala Bacaketum Ikatan Notaris Indonesia
Berita

Kampanye Standup Comedy dan Menyanyi ala Bacaketum Ikatan Notaris Indonesia

Aksi para bacaketum berhasil memukau peserta kongres dan para tim sukses masing-masing calon.

Oleh:
NNP
Bacaan 2 Menit
Salah satu aksi standup comedy bacaketum INI. Foto: NNP
Salah satu aksi standup comedy bacaketum INI. Foto: NNP
Hari pertama rangkaian Kongres XXII Ikatan Notaris Indonesia (INI) yang digelar di Palembang, Sumatera Selatan ditutup dengan aksi yang membuat melek mata para peserta. Ini dikarenakan keenam bakal calon ketua umum (bacaketum) yang ingin memperebutkan kursi INI ‘satu’ untuk mendulang suara dari peserta, lewat kampanye unik mereka.

Tak tanggung-tanggung, keenam bacaketum tersebut secara bergiliran mencuri simpati para peserta kongres. Namun tidak seperti kampanye pada umumnya yang biasa dihiasi dengan orasi kepada pemilih, keenam bacaketum memliki cara unik mereka masing-masing.

Panitia memberikan waktu kepada masing-masing bacaketum selama 10 menit di atas panggung. Dengan waktu tersebut, keenam bacaketum menunjukkan kehebatannya sehingga peserta menjatuhkan pilihannya kepada mereka. Ada yang mencoba melucu meski mereka semua mengaku tidak punya bakat untuk membuat orang lain terpingkal, hingga menarik simpati dengan menyanyi.

Abdul Syukur Hasan mendapat giliran pertama. Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat INI Periode 2013-2016 ini sesaat sebelum pentas melakukan aksi heroik ala Superman, kemeja oranye yang dikenakannya dilepas. Saat ber-standup, Syukur hanya mengenakan kaos berlogo Superman yang diplesetkan menjadi ‘Syukurman’.

Aksinya itupun mendapat respon positif dan riuhan tepuk tangan dari para pendukungnya. “Lucu ngga? Lucu ya, ya, ya!,” ujar Syukur untuk mengetes apakah ia benar-benar lucu.

Giliran selanjutnya adalah Yualitha Widyadhari. Terlihat menawan menggunakan songket berwarna merah khas Palembang, aksi standup comedy dirinya juga tak kalah menarik. Lewat materi standup yang dibawakan tak jauh seputar profesi notaris, Yualita berhasil membuat separuh ruangan bertepuk dan bersorak-sorai.

Tak lupa, di akhir aksinya ia melempar pantun yang disebut-sebut menjadi ciri khas orang Palembang. “Pas kongres, jangan lupa pilih yang cindo (cantik, dalam bahasa Palembang),” ujar Yualita yang merupakan Sekretaris Umum PP INI Periode 2013-2016 ini.

Meski dua bacaketum di atas melucu bak comic (sebutan untuk pelawak standup comedy), ada tiga bacaketum yang memilih menghibur dengan cara lain sembari mempromosikan keunggulan masing-masing. Firdhonal, Julius Purnawan dan Herdimansyah Chaidirsyah misalnya, masing-masing menyanyikan dua lagu populer yang disambut senandung dari mulut peserta yang memadati tempat acara. Sementara, Julius Purnawan mengajak rekan notaris untuk berduet bersama di atas panggung.

“Tuhan kirimkanlah kami, pemimpin yang baik hati,” ucap Firdhonal saat menyanyikan lagu Munajat Cinta dari grup band The Rock Indonesia. Lalu, “Akulah yang terbaik untuk INI,” saat Herdimansyah menyanyikan lagu Janji Suci dari Yovie-Nuno. Sementara, “Jujurlah padaku, bila kau tak lagi cinta. Mari kita pilih ketua yang jujur,” sebut Julius saat berduet menyanyikan lagu Jujur dari grup band Raja.

Jika ada bacaketum yang memilih standup comedy dan bernyanyi, satu bacaketum ini justru tidak melakukan keduanya. Saat di atas panggung, Risbert hanya memberikan sambutan pada para jajaran PP INI serta konstituen yang mendukungnya. Namun, ia mengapresiasi upaya pantia pelaksana Kongres XXII INI karena telah membuat sesi ini.

“Ini terobosan baru dari panitia yang sebelum-belumnya belum pernah. Mohon maaf ini bukan karena saya tidak mempersiapkan tapi karena saya tidak bisa ber-standup atau bernyanyi, saya bisanya bekerja saja,” ujar Risbert.

Malam ramah tamah itu pun baru berakhir sekira pukul 24.00 WIB. Sejumlah petinggi PP INI mulai dari Adrian Djuaini serta sejumlah pengurus yang telah nonaktif seperi Tien Norman Lubis dan Harun Kamil antusias dengan duduk di kursi deretan depan. Selain mereka, mantan Dirjen AHU Harkristuti Harkrisnowo juga turut hadir.

Selama hampir lima jam tak cuma dimeriahkan dengan ‘kampanye’ dari bacaketum, belasan bakat-bakat terbaik dari Pengwil INI se-Indonesia turut memeriahkan suasana. Mulai dari tari-tarian khas masing-masing daerah hingga nyanyi berhasil menahan kantuk ratusan pasang mata yang masih setia menunggu hingga acara usai.
Tags: