Yuk, Intip Cara Prof. Hikmahanto Jalani Program Diet
Berita

Yuk, Intip Cara Prof. Hikmahanto Jalani Program Diet

Demi mengatasi penyakit asam urat.

Oleh:
HAG
Bacaan 2 Menit
Perubahan pada diri Prof Hikmahanto Juwana setelah menjalani program diet. Foto: Istimewa
Perubahan pada diri Prof Hikmahanto Juwana setelah menjalani program diet. Foto: Istimewa
Siapa tak tahu penyakit asam urat. Penyakit ini biasanya diderita mereka yang berusia 30-40 tahun ke atas. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini, diantaranya dengan akupuntur dan diet guna menurunkan berat badan. Cara-cara itu biasa dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Prof. Hikmahanto Juwanana, sebagai salah satu penderita asam urat.     

Hikmahanto menggunakan cara akupuntur sejak awal 2012 yang membuat berat badannya turun sampai 11 kilogram. Dia juga melakukan diet General Motor (GM) yang informasinya didapat dari Facebook. Terbukti, selama menjalankan diet GM, berat badannya turun hingga 6 kilogram per minggu.  

“Yang punya asam urat biasanya diminta dokter untuk menurunkan berat badan dan olahraga. Jadi tahun 2012 akhir, saya menurunkan berat badan pakai akupuntur dan itu berhasil mengurangi berat badan dari 94 kilogram menjadi 83 kilogram. Kemudian, ada informasi dari Facebook yang menyarankan GM diet. Saya coba karena tidak berbiaya dan kelihatannya mudah,” kata Hikmahanto kepada hukumonline, Kamis (9/6).

Hikmahanto menjelaskan, metode yang digunakan dalam GM Diet diantaranya hanya memakan buah, sayur atau daging selama 7 hari. Hari pertama, hanya buah kecuali pisang karena terdapat kandungan karbohidrat. Hari kedua, sayur-sayuran. Hari ketiga, buah dan sayur. Hari keempat, pisang dan susu. Hari kelima, makan daging, ikan atau ayam. Hari keenam, daging dan sayuran. Hari ketujuh, daging dan nasi merah.

Selama mengikuti program GM Diet, dia mengaku berhasil menurunkan berat badan sampai dengan 6 kilogram. Namun, karena diet tersebut tidak boleh dilaksanakan secara terus menerus (selang-seling), berat badannya terkadang kembali naik.

“Saya coba ikutin, saya berhasil turun 6 kg selama satu minggu karena itu bisa menurunkan 6-8 kg. Tapi masalahnya, itukan hanya satu minggu kemudian minggu berikutnya harus biasa. Kemudian saat biasa naik lagi, naiknya bisa 3-4 kg karena kembali ke biasa,” ujarnya.

Selain dua cara tadi, hikmahanto juga menjaga tubuh dengan cara berolahraga. Selama satu minggu, ia ke gym, satu minggu berenang dan naik sepeda. “Jadi mau tak mau harus olahraga. Sebelumnya, kalau jadi dekan, dari rumah ke depok naik sepeda itukan cukup panjang tetapi itukan dari rumah ke Depok seharian di Depok, sekarang tidak bisa karena sekarang mobile,” tuturnya.

Berkat diet dan ditambah dengan olahraga, hikmahanto mengaku penyakit asam uratnya jauh berkurang meskipun sebulan terakhir dokter masih mengatakan dirinya masih overweight. Dia memiliki target untuk mengurangi berat badan 4 kilogram agar menjadi berat ideal yaitu 73 kilogram.

“Kesehatan itu adalah segalanya. Saya baru merasakan pentingnya kesehatan itu terlambat. Ketika umur 40 tahunan baru sadar pentingnya olahraga. Pada saat muda usia 25 karena kesibukan kerja suka menganggap olahraga tidak penting. Sekarang baru kerasa penyakit asam urat yang sangat menggangu,” sesalnya.

Menurutnya, tantangan paling berat menjalani hal-hal di atas adalah mengubah kebiasaan. Apalagi, sebelumnya ia mengaku tidak bisa mengendalikan nafsu makan. Saat ini, ia berusaha untuk menaklukan rasa ingin makan. “Sekarang way of life. Memang, yang susah adalah mengubah pola makan,” jelasnya.

Selama Ramadhan, Hikmahanto juga masih menjaga pola makan dan olahraga. Dia biasa berolahraga setiap habis buka puasa dan pagi hari. “Jadi, kalau pagi sehabis sahur jam 06.00 atau 6.30 saya berenang. Kemudian, saya gym yang seminggu tiga kali, sekarang jadi dua kali. Nanti yang hari minggu nanti saya mau main sepeda,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait