Ini Soal Boy, Prestasi dan Terali Besi
Hari Anak Nasional

Ini Soal Boy, Prestasi dan Terali Besi

Sebuah essay ihwal anak, prestasi dari balik terali besi.

Oleh:
RESA ESNIR
Bacaan 2 Menit
Seorang anak binaan penjara anak Tangerang. RES
Seorang anak binaan penjara anak Tangerang. RES
Sebut saja namanya Boy. Anak lelaki berusia 19 tahun asal Jakarta Barat, salah seorang warga Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tangerang.

Hukumonline.com

Hukumonline.com


2012 lalu, ketika umurnya menginjak 15 tahun, Boy dinyatakan bersalah. Vonis sembilan tahun merupakan ganjaran atas kesalahan yang ia lakukan.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Cerita Boy dulu, saat hukumonline.com bertamu kepadanya pada medio pekan lalu, perasaannya teraduk saat palu hakim diketuk. Terbayang dibenaknya, di balik jeruji besi merupakan tempat yang menyeramkan. Penganiayaan, tindak kekerasan serta perampasan hak bisa jadi sebuah keseharian. Tak mau berbohong, saat itu ia begitu ketakutan.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Sehari demi sehari, Boy tapaki kehidupan di balik tembok penjara. Lambat namun pasti, imaji akan ketakutannya itu perlahan sirna. Ia terperanjat, Gambarannya soal dikurung, digebuki, ternyata tak ada lagi.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Meski badan terkurung di balik terali, Boy mendapat fasilitas yang tak berbeda jauh dengan kehidupan biasanya. Malah, ia yang sebelumnya yang banyak menghabiskan waktu di jalanan jadi mengenal banyak hal. Mulai dari bagaimana rapinya ruang kantor, bersihnya hunian, disiplinnya ruang pembinaan, syahdunya ruangan keagamaan, terampilnya ruang workshop otomotif, las, cukur rambut. Semua seolah berebut membekali Boy guna hidup di luar tembok penjara nantinya.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Boy merupakan satu dari banyak siswa berprestasi di LPKA Tangerang. Ya, alih alih menjadi “monster” lantaran banyak didera kekerasan di balik terali, Boy malah bersinar terang. Ia masuk ke dalam jajaran pemenang lomba uji kemampuan montir yang diadakan salah satu bengkel ternama. Seorang anak binaan yang biasanya jadi bahan cemoohan, berhasil menyisihkan banyak saingan. Tak tanggung, skala lombanya mencakup Jakarta dan Tangerang Raya. Dari 84 peserta, Boy menduduki urutan ke delapan.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Boy tak pernah berharap remaja pria di dunia bebas mengikuti jejak pengalamannya mendekam di dalam penjara. Ia berprinsip, sesuai nasehat orang tuanya, anak muda harus memanfaatkan waktunya dengan baik jika tak mau menyesal di masa tua nanti. Ia percaya dan sabar menjalani masa hukumannya. Boy yakin ia pasti pulang ke tengah keluarga dan masyarakat.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Di LPKA Tangerang terdapat 4 blok (pavilion) dengan kapasitas 226 anak. Namun jumlah anak yang sekarang menginap di dalamnya terdapat 96 anak. Alhasil banyak kamar tahanan yang kosong. Satu kamar diisi tiga anak.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

“Tenyata penjara itu tak seseram yang Boy kira”. Selamat Hari Anak Nasional.

Hukumonline.com

Hukumonline.com
Tags: