Rombongan awal pemulangan jamaah haji Filipina direncanakan akan tiba di Manila pada 19 September dalam tiga kloter yang membawa 1.049 jamaah.
Oleh:
ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menugaskan tim khusus untuk menangani kepulangan ratusan jamaah Indonesia yang melakukan ibadah haji menggunakan paspor Filipina yang diperoleh secara ilegal.
Tim yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal itu, telah berkoordinasi dengan otoritas Filipina untuk menyiapkan kepulangan para WNI yang diperkirakan kembali dari Arab Saudi melalui Manila pada 18-30 September 2016.
"Rombongan awal pemulangan jamaah haji Filipina direncanakan akan tiba di Manila pada 19 September dalam tiga kloter yang membawa 1.049 jamaah. Dari jumlah tersebut terdapat indikasi adanya ratusan warga negara asing menggunakan paspor Filipina, termasuk dari Indonesia," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, kemarin malam.
Dalam pertemuan tersebut kementerian menekankan agar penanganan terhadap 177 calon haji sebelumnya bisa dijadikan pelajaran untuk mempercepat proses penanganan yang lebih cepat dan efisien dengan tetap mengedepankan perlakuan bermartabat.
"Kalau pada kasus 177 WNI kita perlu dua minggu lebih untuk memulangkan mereka, kali ini kita upayakan supaya sebagian besar WNI bisa pulang antara tiga hingga empat hari sejak tiba di Manila," tutur Iqbal.
Dalam hal ini, baik pemerintah Indonesia dan Filipina sepakat bahwa para jamaah haji WNI itu adalah korban, sehingga dapat dipulangkan ke Tanah Air sesegera mungkin setelah mereka tiba di Manila.