“Selain itu dia humoris.” kata Jessica.
Ia juga mengakui kesedihannya tatkala tudingan masyarakat yang memojokkan dirinya sebagai pembunuh Mirna. Perlakuan seperti itu, menurut Jessica, membuat dirinya seperti sampah.
“Saya tahu mirna meninggal. Cuma mereka memperlakukan saya seperti sampah,” tuturnya.
Ditambah lagi, sejak kasus ini menarik perhatian publik, keluarganya juga mendapatkan imbas. Para tetangga dan seluruh masyarakat Indonesia seakan memojokkan keluarganya atas kematian Mirna. Keadaan ini, lanjut Jessica, membuat keluarganya menderita.
Kondisi seperti ini membuat Jessica panik dan bingung. Ia juga turut mempertanyakan apakah benar kasus yang menyeret dirinya di kursi terdakwa disebabkan oleh es Kopi Vietnam yang dipesan oleh dirinya untuk Mirna.
Terdakwa pembunuhan berencana Jessica Kumala Wongso membacakan nota pembelaan dalam persidangan yang digelar hari ini, Rabu (12/10), di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Pusat). Jessica terlihat menangis dan terisak saat membacakan pledoi yang ia tulis sendiri.Jessica membantah jika dirinya membunuh Wayan Mirna Salihin, sahabatnya. Ia mengatakan bahwa Mirna adalah teman yang baik, ramah dan juga jujur.