Rieke Indriyanti: Dari Penulis Buku sampai Model, Kini ‘Terjun’ Jadi Notaris
Berita

Rieke Indriyanti: Dari Penulis Buku sampai Model, Kini ‘Terjun’ Jadi Notaris

Namun, selepas diangkat menjadi notaris sejak awal September 2016 lalu, Rieke perlahan mulai melepas pelan-pelan dan memilih fokus di beberapa bidang. Kira-kira bidang apa ya yang nantinya akan ia tinggalkan?

Oleh:
NNP
Bacaan 2 Menit
Rieke Indriyanti. Foto: Istimewa
Rieke Indriyanti. Foto: Istimewa
Dari penulis, model hingga terjun sebagai notaris. Begitulah sosok Rieke Indriyanti, Notaris Kabupaten Sumedang yang kebetulan menjadi salah satu peserta Ujian Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang digelar di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Minggu (6/11) pekan lalu.

“Saya diangkat notaris per tanggal 1 September 2016, baru pelantikan kemarin,” katanya melalui sambungan telpon, Selasa (8/11).

Jam terbang Rieke di dunia kenotariatan boleh jadi masih ‘seumur jagung’. Namun siapa sangka, notaris yang kini membuka kantor di Jl Jatinangor Nomor 184, Sumedang, Jawa Barat, itu justru telah lebih dulu dikenal sebagai sosok yang ‘serba bisa’. Lantas, alasan apa ya kira-kira yang membuatnya tertarik terjun sebagai notaris?

Kepada hukumonline, Rieke sendiri mengaku mulai tertarik dengan profesi ini justru beberapa tahun setelah ia lulus dari fakultas hukum. Setelah malang melintang ke berbagai profesi, alumni salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta ini mulai menaruh hati dengan profesi ini justru ketika ia sering berinteraksi dengan sejumlah notaris. Pertemuan yang cukup intens itu menjadi momentum di mana ia mulai melirik hingga akhirnya jatuh hati kepada profesi pembuat akta autentik ini.

“Ketika sudah masuk dunia bisnis, kita banyak berhubungan dengan notaris. Di situ, saya melihat peran notaris sangat membantu, saat itu saya sebagai pengusaha,” ujar wanita yang enggan menyebutkan tahun lahirnya itu.

Sejak saat itu, Rieke mantap terjun ke dunia kenotariatan. Niat dan usaha mengejar profesi notaris ia rintis pada tahun 2011. Saat itu, ia diterima pada program studi Magister Kenotariatan di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Di sini, ia menempa diri mendalami dunia barunya di tengah padatnya rutinitas yang lain. Tiga tahun berjalan, Rieke akhirnya berhasil menorehkan gelar ‘MK.n’ di ujung namanya. (Baca Juga: Mengintip “Ritual” Wajib Jelang Ujian PPAT)

Menariknya, Rieke mengaku bahwa ia menemukan passion baru saat masih saat kuliah di Unpad. Ia mulai gandrung dengan dunia tulis menulis. Dan patut diketahui, jauh sebelum diangkat menjadi notaris, ia malah lebih dulu dikenal sebagai penulis yang boleh dibilang produktif menghasilkan karya. Di tahun keduanya kuliah M.Kn, ia berhasil merilis buku perdananya, “Posing Guide for Woman” pada tahun 2012.

“Pas lagi kuliah S2, karena banyak proses berpikir dan menulis, juga presentasi. Jadi sekalian, mumpung lagi banyak itu, saya juga jadi kebablasan (keterusan) ikut nulis (buku) juga,” katanya.

Rieke tak pernah berniat ‘main-main’ di dunia tulis menulis. Buktinya, tak lama berselang setelah buku pertama terbit, ia kembali merilis karya teranyarnya, berjudul “Beauty Inside” awal tahun 2016 kemarin. Jelang akhir tahun ini, mojang Bandung ini rencananya akan merilis kembali karya teranyar-nya. Naskahnya telah sampai ke tangan penerbit dan hanya tinggal finalisasi sedikit untuk pemilihan cover dan sejumlah foto, sebelum diterbitkan.

Buku ketiganya belum terbit, Rieke ‘membocorkan’ kalau ia sudah mulai menggarap tulisan untuk bukunya yang keempat. Sudah berjalan kira-kira 30%, buku yang kabarnya akan  coba mengupas sisi lain para model di tengah isu miring belakangan ini agaknya menjadi bukti kalau Rieke memang tengah produktif sekaligus on fire menghasilkan karya-karyanya.

“Iya, ngga ada (satu tahun jedanya) ya. Saya juga jadi diingetkan. (Tapi) buat saya kelamaan ya kayaknya,” ujarnya sedikit tak menyangka.

Rieke membeberkan kalau ia banyak mendapatkan ide maupun inspirasi dari berbagai macam hal. Kebanyakan dari tiga hal ini, yakni dari ‘curhatan’ sang teman, pengalaman pribadi, hingga memotret fenomena yang sedang hits belakangan ini. Ambil contoh dari buku pertama misalnya, belasan tahun makan ‘asam garam’ di dunia modeling sejak tahun 2003 silam, membuat ia tergerak menulis buku untuk pedoman buat para wanita supaya bisa berpose secara ciamik di depan kamera.

“Sekarang zamannya narsis, semua ingin eksis. Saya tergerak buat bikin buku itu, bagaimana caranya tampil oke di depan kamera,” sebut Rie Viera, nama ‘panggung’ Rieke di dunia modeling. (Baca Juga: A Haryati Ardi, Semangat Ujian PPAT di Tengah Kondisi “Hamil Tua”)

Masih serupa dengan buku pendahulunya, Rieke lebih detail bercerita soal tema yang rencananya ia tulis di buku terbarunya. Kurang lebih, tulisan baru Rieke akan mengisahkah prestasi para model perempuan. Background-nya sendiri cukup menarik yakni berangkat dari keprihatinannya pasca dugaan kasus prostitusi yang banyak melibatkan para model. Di sini, ia coba menyeimbangkan bahwa masih ada banyak model yang punya prestasi secara positif.

“Di buku yang ini saya ingin mengumpulkan model yang berprestasi untuk memberi contoh. Ringan aja bukunya,” katanya menjelaskan.

Bila disimak, empat karya yang telah ia garap itu lebih banyak mengangkat tema-tema ringan dan tidak banyak berkaitan erat dengan isu hukum. Namun, saat hukumonline iseng mengusulkan agar menulis buku seputar dunia hukum ke depannya, Rieke tertawa kecil. Sempat diam sejenak, nampaknya ia memberi ‘sinyal hijau’ dan coba pertimbangkan usulan tersebut.

“Oh iya ya, bagus juga usulannya. Saya nanti coba mau masukin unsur hukum juga ke salah satu buku, entah yang mana. Tapi kemungkinan besar yang keempat,” katanya antusias.

Di samping berkiprah sebagai model untuk sejumlah majalah, branding produk, serta iklan produk kecantikan, Rieke juga masih aktif berbisnis hingga saat ini. Bakat bisnisnya telah muncul bahkan sejak baru lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk pertama kalinya, ia membuka bisnis yang bergerak di bidang konveksi di kawasan Pasar Baru Jakarta pada tahun 1998. Kala itu, bisnisnya berkembang pesat. Produknya telah dipasarkan ke sejumlah wilayah, mulai dari Surabaya, Kalimantan, hingga ke Papua.

Selain itu, Rieke juga sempat mencicipi dunia layar kaca sebagai presenter untuk sebuah program traveling di salah satu TV swasta nasional sejak tahun 2015. Bila masih ingat, kala itu ia sempat beberapa episode memandu acara bertajuk “Etalase” di salah satu TV swasta nasional serta sempat beradu acting untuk beberapa judul sinetron.

“Saya mesti berhenti karena dari pihak penerbit, mereka minta menyelesaikan buku saya cepat. Saya juga di dunia kenotariatan harus fokus juga. Sementara yang traveling ini saya bisa dua minggu ke luar daerah, terus harus yang ready on call kalau mau kemanapun harus tetap jalan,” katanya.

Pelan-Pelan Melepas
Kesibukan yang tidak terhindarkan seiring berjalannya waktu, membuat Rieke berpikir untuk mengurangi sedikit porsi pada beberapa rutinitasnya. Maklumlah, tanggung jawabnya yang semakin besar pasca diangkat sebagai notaris, lalu belum lagi hobinya membuat buku, serta kesibukan dalam dunia bisnis lambat laun akan mencapai titik klimaks. Dengan berat hati, nampaknya akan ada rutinitas yang ia ‘eliminasi’.

“Saya paling konsentrasi di penulisan buku, bisnis, dan saya kadang suka mengajar juga. Suka mengajar seperti manner dan modeling sedikit-sedikit untuk remaja putri,” sebutnya. (Baca Juga: Kongkow, Cara Notaris Lepaskan Penat)

Sejauh ini, Rieke masih bisa membagi waktu untuk masing-masing kegiatannya. Hanya saja, menjelang pelantikan notaris beberapa bulan lalu, ia sudah mulai mengurangi porsinya di dunia modeling. Beberapa tawaran foto bahkan sempat ia tolak. Dan tidak menutup kemungkinan, ia akan total berhenti di dunia yang membesarkan namanya ini.

Tak bisa dipungkiri, belasan tahun berkarir di dunia potret-memotret membawa keuntungan tersendiri buat pekerjaannya sebagai notaris. Rieke mengaku pengalamannya baik itu di dunia modeling, penulisan buku, atau bisnis menjadi ‘modal’ besar buat untuk berkiprah di dunia kenotariatan ini. Namun, apa boleh buat, mengorbankan salah satu passion boleh jadi jalan terbaik menjaga konsistensinya di bidang yang lain. Prinsipnya, selagi masih ada kesempatan dan dukungan keluarga, Rieke tentu akan manfaatkan kesempatan itu dengan optimal.

“Ya, kebetulan memang di dunia modeling, dunia penulis buku, dan bisnis membantu juga ya. Karena banyak rekan-rekan di luar dunia kenotariatan, mereka mau buat akta segala macam, membantu sekali,” tutupnya.
Tags:

Berita Terkait