Tanto: Baik pak
Irman: Ya kasih tau mereka ya
Dari percakapan ini, penuntut umum KPK pun mulai mencecar Irman. "Saat mengatakan 'nanti saya akan telepon kajatinya, apakah saudara akhirnya menelepon?" tanya penuntut umum KPK Ahmad Burhanuddin .(Baca Juga: Kejagung Bakal Periksa Jaksa Farizal Terkait Suap Gula Impor)
"Tidak, saya menelepon ingin menentramkan supaya dia tidak khawatir namanya juga teman dan konstituen saya," jawab Irman.
"Lalu maksud kalimat 'Ah pokoknya Tanto pandai-pandai saja dengan JPU-nya, Jaksanya. Kalau memang baik kata si Meme..saya mengertilah cara-cara jaksa itu' maksudnya apa?" tanya jaksa Burhan.
"Saya ingin mengatakan agar menghadapi proses ini dengan baik karena istrinya baik saya kuatkan Tanto pokoknya kamu hadapi saya sebagai wakil rakyat supaya dia menghadapi proses tapi saya tidak menghubungi," jawab Irman.
"Lalu mengenai kalimat 'ya tidak apa-apa pakai saja nama saya kalau ada apa-apa di sana', ini betul?" tanya jaksa Burhan.
"Bu Meme melaporkan suaminya diperlakukan tidak baik yang mengakibatkan gula untuk operasi pasar terganggu jadi yang saya pikirkan gula yang langka di-police line padahal sudah dibantu gubernur, kepolisian dan segala macam, padahal mungkin karena persaingan bisnis terganggu kalau ada apa-apa kan ada mekanisme penyelesaian," jawab Irman.
"Tanto menyampaikan masalah di Medan? Dan ada barang yang di-police line di Medan?" tanya jaksa Burhan. "Melapor kalau diganggu oleh pengusaha Medan lah, Kapoldalah. Saya hanya memberikan jaminan ketenangan supaya persoalan yang lain terselesaikan karena ada kelangkaan gula," ungkap Irman.
"Ini terakhir yang penting, maksud dari 'Kita ini punya duit Tanto, punya jaringan, ngapain kita takut, maksudnya?" tanya jaksa Burhan. "Maksudnya Pak Tanto yuk kenapa khawatir, apa-apa kan bisa sewa pengacara kalau gak benar bisa praperadilan, itu butuh biaya dan dilakukan sesuai kaidah hukum, tidak dilakukan dengan cara lain," jawab Irman berkilah. (Baca Juga: Pengacara Irman Gusman: Kasus Ini Lucu)
Dalam kasus ini, Xaveriandy dan Memi yang didakwa menyuap Irman Gusman sebesar Rp100 juta agar mengupayakan CV Semesta Berjaya mendapat alokasi pembelian gula yang diimpor Perum Bulog untuk disalurkan di Provinsi Sumbar.Suap diberikan lantaranmemanfaatkan pengaruh Irman terhadap Direktur Utama Perum Bulog.
(Baca Juga: “Tamu” Irman Gusman Ternyata Berstatus Tahanan Kota)
Irman: Anda pertama harus bersyukur ini.
Tanto: kenapa begitu, pak?
Irman: Tanto ah..karena punya istri yang luar biasa cintanya sama anda ini.
Tanto: (tertawa)
Irman: Betul dan saya nggak pernah melihat istri yang begitu cinta. Dan mendukung anda penuh itu Tanto
Tanto: ya makasih Pak.
Irman: Nah jadi anu, aja. Nanti saya akan telepon kajati-nya ya
Tanto: He-eh
Irman: Ah pokoknya Tanto. Pandai-pandai saja lah dengan JPU itu. Jaksanya. Kalau memang baik kata si Meme.
Tanto: He-eh, he-eh
Irman: Iya kan? Iya nggak apa-apa lah. Artinya saya ngerti lah. Ya kan cara-cara jaksa itu Tanto: Iya
Irman: Tapi pokoknya eh Tanto ya mulai sekarang nggak boleh minder gitu. Biasa-biasa aja.
Tanto: (tertawa) He-eh
Irman: Ah, kerja yang benar. Biasa nggak usah apa kan. Nggak ada yang salah kok dengan kita dituduhkan orang
Tanto: Ya itulah kadang saya kecewanya
Irman: Ya ini nggak apa-apa. Ini nanti pakai saja nama saya kalau ada apa-apa di sana ya.
Tanto: Ya pak
Irman: Iya. Kita kalau gak ke sawah ya nggak nggak.
Tanto: cuma ya berat
Irman: Nggak ada lumpur dong
Tanto: Yang beratnya di Medan itu Pak
Irman: Ya tidak apa-apa. nanti saya coba bantu di Medan.
Tanto: Baik pak. Terima kasih, pak
Irman: Saya minta teman saya di sana untuk cari jalannya siapa nanti ya.
Tanto: Baik pak baik pak
Irman: Eh Tanto, kita ini punya duit, tanto punya job, punya jaringan juga, ngapain kita takut To?
Tanto: Siap pak. Siap pak
Irman: Artinya maksud saya itu kalau ada apa-apa sepanjang wajar kan tidak apa-apa.
Tanto: Baik pak. Terima kasih, Pak
Irman: Nggak boleh kita takut gitu loh. Ya kan jangan mental kita kena dong. Santai aja
Tanto: Baik, pak. Terima kasih pak
Irman: Ya kan? Iya. Pandai-pandainya kenapa kan polisi ini kan coba kan kalau dia mau macam-macam nanti kita praperadilan kan dia.
Tanto: Betul pak
Irman: Ya kan. Makanya eh apa kan tidak kaya dulu sekarang kalau dia salah-salah nanti bisa kita tuntut balik