Janji-Janji Ketenagakerjaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta
Utama

Janji-Janji Ketenagakerjaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

Sama-sama menyinggung masalah ketenagakerjaan dalam debat. Berjanji mengurangi jumlah pengangguran.

Oleh:
ADY TD ACHMAD
Bacaan 2 Menit
Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jum'at (13/1). Foto: RES
Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jum'at (13/1). Foto: RES
Debat perdana pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta telah berlangsung. Dalam acara debat yang berjalan sekitar 120 menit itu para pasangan calon berdebat mengenai beragam tema antara lain Pembangunan Sosial Ekonomi di Jakarta. Salah satu isu yang disinggung ketiga pasangam calon terkait tema ini adalah ketenagakerjaan, khususnya mengurangi jumlah pengangguran.

Pasangan nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, berjanji meningkatkan daya beli masyarakat dan perluasan lapangan kerja baru di Jakarta. Peningkatan daya beli itu dilakukan dengan cara memberikan bantuan langsung sementara kepada warga miskin sebesar Rp5juta per tahun, dan dana untuk RT/RW sebanyak Rp1 milyar. (Baca juga: Optimalkan SDM, Cara Agus-Sylvi Berantas Praktik Korupsi).

Bantuan modal juga akan digulirkan untuk warga yang ingin berwirausaha skala kecil. "Kami akan berupaya mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru," kata Agus dalam debat perdana calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 di Jakarta, Jumat (13 /1).

Agus mengatakan secara makro ekonomi, dia akan mendorong pertumbuhan ekonomi guna menyerap pengangguran di Jakarta. Dia mengkritik penggusuran yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini karena menyebabkan warga miskin bukan hanya kehilangan tempat tinggal tapi juga mata pencaharian.

Pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menekankan pentingnya reformasi birokrasi. Mereka bertekad menjadikan birokrasi yang melayani masyarakat Jakarta secara transparan dan profesional. (Baca juga: Ahok-Djarot Andalkan Teknologi untuk Menutup Ruang KKN).

Soal pengangguran, Basuki mengatakan tingkat pengangguran di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir menurun. Walau begitu pasangan petahana itu mengakui gini rasio di Jakarta relatif masih tinggi. "Pengangguran di Jakarta tahun 2013 sebesar 8,3 persen, sekarang turun jadi 6 persen," urai pria yang akrab disapa Ahok itu.

Dalam rangka mengurangi pengangguran Basuki menyebut telah menggulirkan program yakni memberikan modal usaha yang mekanismenya bagi hasil. Selain itu pemerintah provinsi DKI Jakarta telah menjamin pelayanan kesehatan bagi seluruh warga Jakarta yang mau dilayani di fasilitas kesehatan dengan ruang perawatan kelas 3.

Pasangan Ahok, Djarot menambahkan melalui program jaminan kesehatan itu warga Jakarta tidak ada lagi yang kesulitan mendapat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan seperti RS. Pasalnya, biaya pelayanan kesehatan untuk ruang perawatan kelas 3 itu sudah ditanggung pemerintah provinsi Jakarta yang anggarannya diambil dari APBD. "Itulah gunanya pemerintah, hadir di tengah masyarakat," tukasnya.

Djarot juga mengklaim sebagian warga Jakarta seperti lansia, pemegang kartu KJP, buruh dengan upah UMP bisa mengakses transportasi massal (bus Trans Jakarta) secara gratis. (Baca juga: Pengusaha Dukung Ide Asuransi Pengangguran).

Pasangan nomor urut 3, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut peningkatan lapangan pekerjaan di Jakarta sebagai program prioritas. Bukan hanya itu, jika terpilih, mereka akan mendorong akses terhadap lapangan kerja secara berkeadilan. (Baca juga: Anies-Sandi Andalkan ISO 37001 Sebagai Manajemen Antikorupsi).

Anies berencana meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta sehingga mampu mengurangi pengangguran. Selain itu dia akan menghubungkan industri kecil dan mikro dengan industri skala besar.

Bagi Anies membuka lapangan pekerjaan yang bisa diakses warga Jakarta tidak mudah. Dia melihat lapangan pekerjaan di Jakarta diisi oleh orang dari luarJakarta bahkan orang asing. Oleh karenanya ketika terpilih, Anies akan membebtuk tim pengendalian orang asing. (Baca juga: Presiden Jokowi: Perlu Keluar dari Zona Nyaman).

"Tantangan terbesar di Jakarta yaitu menciptakan lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja yang ada di Jakarta harus memprioritaskan warga Jakarta, " ujarnya.
Tags:

Berita Terkait