Tips Menulis Surat Lamaran Kerja untuk Lulusan Baru
Advertorial:

Tips Menulis Surat Lamaran Kerja untuk Lulusan Baru

Mulai dari kejelasan alamat email, tata bahasa yang baik hingga pengalaman, pendidikan dan prestasi yang relevan.

Oleh:
Tim Advertorial
Bacaan 2 Menit
Foto: STHI Jentera
Foto: STHI Jentera
Langkah pertama untuk bisa bekerja di tempat idaman adalah mengirimkan surat lamaran kerja. Bagi pemberi kerja, surat lamaran adalah informasi awal untuk menilai apakah pelamar memenuhi syarat untuk menuju tahap seleksi berikutnya. Karena itu, membuat surat lamaran kerja yang baik menjadi kunci.

Berikut beberapa tips untuk membuat surat lamaran kerja yang bisa jadi mempermudah langkah kamu berikutnya.

1.    Pastikan alamat email-mu adalah alamat email yang pantas
Alamat seperti @[email protected] atau @[email protected] jelas bukan alamat email yang layak digunakan untuk mengirim surat lamaran kerja. Alamat itu tidak menunjukkan keseriusan dan mempersulit pembalasan jika diperlukan. Jangankan untuk melamar pekerjaan, alamat email semacam itu tidak patut untuk surat formal. Contoh alamat email yang pantas dapat disesuaikan dengan nama kamu. Misalnya, jika nama kamu adalah Febrian Ramadhan, alamat email yang bisa digunakan: [email protected]

2.    Pastikan ada subjek email yang jelas
Mengirim email lamaran kerja tanpa ada subjek email tentu memberikan kesan awal yang buruk. Itu menunjukkan kecerobohan. Selain itu, subjek yang jelas akan membantu pembaca untuk memasukkannya dalam prioritas. Jika kamu ingin melamar sebagai staf legal perusahaan “Sejahtera Raya”, kamu dapat menuliskan “Lamaran sebagai staf legal PT Sejahtera Raya”. Kamu juga dapat menuliskan subjek email sesuai dengan instruksi yang biasanya terdapat dalam keterangan lowongan pekerjaan yang mereka sebar-luaskan.

3.    Gunakan bahasa yang formal dan tata bahasa yang baik
Tidak perlu memaksakan penggunaan bahasa Inggris bila memang merasa kemampuannya belum memadai. Tidak perlu menggunakan kalimat-kalimat yang “berbunga-bunga” dan berlebihan, tetapi juga jangan menggunakan kalimat informal atau bahasa gaul. Penggunaan tata bahasa yang baik sangat penting. Pastikan tidak ada salah eja atau salah ketik. Bila perlu, minta rekanmu untuk mengecek surat lamaranmu sebelum dikirimkan.

4.    Tunjukkan kemampuanmu melalui pengalamanmu
Menuliskan “jujur dan pekerja keras” sebagai kelebihanmu—misalnya—tidak memberikan informasi apa pun kepada pemberi kerja. Dua hal itu memang sudah seharusnya dimiliki oleh seorang pekerja. Tuliskan kualifikasi yang kamu punya dengan menunjukkannya dalam curriculum vitae (CV)/dokumen pendukung lainnya. Pemberi kerja bisa menilai kamu mempunyai kemampuan leadership yang baik atau kemampuan bekerjasama misalnya dengan melihat pengalaman berorganisasi. Mereka juga bisa tahu bahwa kamu adalah pekerja keras dengan melihat tema skripsi yang menantang, prestasi akademis, atau pekerjaan sampingan ketika libur kuliah. Mereka juga bisa tahu bahwa kamu mempunyai kepedulian sosial dan empati yang tinggi dengan melihat pengalamanmu menjadi relawan. Tuliskan juga personal skill yang kamu anggap bisa mendukung pekerjaanmu.

5.    Tulis pendidikan, pengalaman, dan prestasi yang relevan  
Meski penting menunjukkan kemampuanmu melalui CV, tuliskan pendidikan, pengalaman, atau prestasi yang relevan saja. Kalau kamu pernah mengikuti atau menjuarai lomba moot court atau lomba esai antarkampus misalnya, tentu hal itu penting untuk dicantumkan dalam CV ketika melamar kerja di bidang hukum. Namun, prestasi sebagai juara harapan lomba mewarnai tingkat RT sewaktu SD atau terpilih sebagai pria berpenampilan terbaik dalam suatu kegiatan tentu saja tidak lah relevan. Lulus pendidikan bahasa Inggris atau pernah meraih skor TOEFL yang tinggi jelas penting untuk dimasukkan dalam CV, sementara pernah mengikuti seminar Multi Level Marketing tidak relevan untuk lamaran di bidang hukum. Hal itu bukan berarti kamu tidak boleh menunjukkan sisi lainmu di luar bidang akademis. Justru penting untuk menunjukkan kepribadian melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi, atau kegiatan sosial yang kamu ikuti. Namun, pilah lagi mana yang relevan dan bisa menunjukkan kepribadian dan kelebihanmu.

6.    Sampaikan alasan kamu ingin bekerja di kantor tersebut
Kalau melamar ke sebuah perusahaan/lembaga, seharusnya kamu sudah tahu apa yang dilakukan oleh perusahaan/lembaga tersebut dan mempunyai gambaran umum tentang posisi dan pekerjaan yang kamu lamar. Bila kamu belum tahu, segera cari tahu. Lakukan riset singkat tentang kantor itu dan pekerjaan terkait posisi yang kamu incar. Tuliskan kenapa kamu tertarik untuk bekerja di sana dalam surat lamaran.

7.    Sampaikan kontribusi yang bisa kamu berikan
Setelah kamu tahu apa kira-kira tugas dan tanggung jawab dari posisi yang kamu lamar, sampaikan kontribusi apa yang dapat kamu berikan seandainya diterima. Sangat penting untuk menunjukkan antusiasme; jangan lupa, kontribusi yang kamu tuliskan harus tetap realistis.

Selamat melamar pekerjaan idaman. Semoga sukses!

Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera menyelenggarakan program magang bagi siswa tahun terakhir, bekerja sama dengan kantor hukum, lembaga pemerintah/swasta, perusahaan, dan organisasi masyarakat sipil. Program magang ini merupakan mata kuliah khusus yang  membuka kesempatan kepada siswa untuk mendapat bimbingan dari dosen dan mentor di tempat magang. Selain program magang, Jentera juga menyediakan bimbingan dan konseling karier bagi siswa.

Informasi tentang Jentera bisa dilihat di www.jentera.ac.id
Tags:

Berita Terkait