Mengintip Persiapan Pemerintah Antisipasi Masalah Kemacetan Saat Mudik
Berita

Mengintip Persiapan Pemerintah Antisipasi Masalah Kemacetan Saat Mudik

Polri akan bekerja sama dengan kementerian terkait. Selain itu, ada sistem manajemen yang lebih baik dari ASDP yaitu dengan adanya tiket online.

Oleh:
DAN
Bacaan 2 Menit
Foto: RES
Foto: RES
Merespon momen Ramdhan dan lebaran, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian dan mengantisipasi terhadap masalah arus mudik. Oleh karena itu, belajar dari perosalan yang timbul pada momen arus mudik tahun lalu, para pembantu Presiden sangat serius mencarikan cara-cara yang efektif untuk menghindari munculnya masalah-masalah selama moment mudik berlangsung.

“Oleh karena itu melibatkan berbagai stakeholder maka kami berembuk dengan menteri PUPR, Perhubungan, Kesehatan, dan Kominfo, sudah kami lakukan pengecekan-pengecekan bersama sehingga hari ini adalah rapat final,” ujar Kapolri, Tito Karnavian, pada jumpa pers dengan wartawan, Senin (12/6), Mabes Polri, Jakarta.

Kapolri menyampaikan beberapa hal yang menjadi pembahasan bersama antara lembaga pembantu Presiden. Untuk mengurangi kemacetan sepanjang berlangsungnya arus mudik, Tito menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah membangun jalur fungsional sepanjang 110 KM yang terbentang dari Kalideres Brebes, sampai Kringsing, Wileri, dekat Kendal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada wartawan menyampaikan, untuk pembangunan jalur fungsional tersebut, kementrian PUPR melakukan penyewaan lahan terhadap beberapa masyarakat yang tanah mereka dilalui oleh jalur fungsional.(Baca Juga: Peristiwa Mudik Maut Harus Diinvestigasi)

Basuki menyampaikan, langkah penyewaan tersebut dilakukan terhadap lahan yang sudah sejak awal masuk dalam rencana pembangunan jalur fungsional. Namun, dalam pelaksanaanya terdapat kendala di lapangan seperti lamanya proses pelepasan lahan dari warga sehingga Pemerintah kemudian menggunakan strategi penyewaan terhadap lahan milik warga tersebut.

Selanjutnya, Kapolri memberikan gambaran mengenai jalur selatan pulau Jawa yang juga akan dilalui oleh para pemudik. Tito menyampaikan bahwa untuk jalur selatan, Kementerian PUPR telah membangun 4 flyover dari 5 yang direncanakan. 1 flyover yang mengalami hambatan pembangunannya, dikarenakan terjadi longsor di daerah yang akan dibnagunnya flyover tersebut.

Tito berharap, dengan adanya penambahan 4 flyover, dapat mengatasi masalah arus mudik di jalur selatan. Karena 5 lintasan kereta api yang melewati jalur selatan selama ini dirasa kurang mampu menghadapi lonjakan kebutuhan saat mudik lebaran berlangsung. (Baca Juga: KPK Imbau Pejabat Tidak Mudik dengan Mobil Dinas)

Kemudian ke arah barat, Tito menyampaikan bahwa telah dibangunnya 1 dermaga bagu di pelabuhan Merak. Dermaga baru ini khusus akan digunakan untuk jalur sepeda motor yang akan menyebrang dari pelabuhan Merak ke Bakaheuni.

“Kemudian sudah ada juga sistem manajemen yang lebih baik dari ASDP yaitu dengan adanya tiket online,” terang Tito.

Tito menilai meskipun Polri dan Kementerian terkait sudah mengantisipasi lonjakan arus kendaraan saat mudik berlangsung, tidak dapat dihindari penumpukan-penumpukan kendaraan di beberapa lokasi yang selama ini sering terjadi. Oleh karena itu, Polri dan kementerian terkait akan memperbanyak rest area di sejumlah titik.

“Di situ nanti ada posko-posko bersama, ada pos dari Polri, dari TNI, Kesehatan, bahkan tim kesehatan akan ada yang mobile menggunakan sepeda motor,” terang Tito. (Baca Juga: Jelang Periode Mudik, Korlantas Gelar Operasi Patuh)

Untuk keamanan, Tito telah memerintahkan jajarannya melakukan sterilisasi terhadap potensi kejahatan yang akan mengintai masyarakat sepanjang arus mudik. “Saya juga memerintahkan jajaran kepolisian untuk membersihkan premanisme, copet, todong, jambret, tukang hipnotis, tukang bius minuman, kemudian yang mencuri di KA, Bus, Kapal, semua dibersihkan. Saya mintak anggota reserse, brimob, intelijen, semua dibersihkan sehingga pada saat arus mudik yang kami perkirakan mulai tanggal 19 perlahan-lahan ini semua bisa dilalui dan situasi akan tetap aman,” ujarnya.

Khusus pengamanan di jalaur fungsional, karena belum banyak tersedianya penerangan di jalur yang tersedia, Polri akan memberikan pengamanan khusus terhadap jalur tersebut. “Khusus pengamanan jalur fungsional, kami berikan pengamanan khusus karena memang belum ada lampunya di sana, karena masih bersifat temporer. Tapi di jalur-jalur lain, semua di jaga oleh Polres-Polres. Jadi semu jalur yang kita anggap rawan, tempat yang kita anggap rawan pasti akan kita berikan penjagaan oleh Polda dan Polres masing-masing,” pungkas Tito. 

Tags:

Berita Terkait