Kasus Novel Dinilai Mandek, Komisi III Desak Polri Kerja Cepat
Berita

Kasus Novel Dinilai Mandek, Komisi III Desak Polri Kerja Cepat

Dua bulan sudah kasus Novel belum menemui titik terang. Tak saja pelaku, dalang di balik aksi penyiraman air keras mesti diungkap.

Oleh:
RFQ
Bacaan 2 Menit
Aksi koalisi masyarakat sipil anti korupsi memberikan dukungan untuk penyidik KPK Novel Baswedan serta KPK secara lembaga di Jakarta, Selasa (11/4).
Aksi koalisi masyarakat sipil anti korupsi memberikan dukungan untuk penyidik KPK Novel Baswedan serta KPK secara lembaga di Jakarta, Selasa (11/4).
Kasus penyiraman air keras ke wajah penyidik senihor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan seolah jalan di tempat. Tak ada perkembangan kemajuan signifikan terkait penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya. Penanganan kasus Novel seolah mandek. Karena itulah pihak Polri dan Polda Metro Jaya mesti bekerja cepat mengungkap pelaku penyiram air keras tersebut.

Ketua Komisi III Bambang Soesatyo menyayangkan pengungkapan kasus Novel yang tak kunjung membuahkan hasil positif. Pelaku pun hingga kini belum terungkap, apalagi tertangkap. Komisi di DPR yang membidangi hukum itu pun telah mendesak pihak Polri dan Polda Metro Jaya agar bekerja cepat mengungkap identitas pelaku.

“Kita sendiri Komisi III pernah mendesak kepada kepolisian untuk segera menuntaskan dan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap serangkan saudara Novel Baswedan,” ujarnya di Komplek Gedung Parlemen, Rabu (14/6). Baca Juga: Komnas HAM: Kasus Penyerangan Novel Harusnya Sudah Bisa Ditemukan Pelakunya

Komisi III DPR pun kerap mendapatkan laporan secara periodik dari Kapolri terkait belum ditemukannya titik terang. Kendati begitu, Kapolri menyampaikan jajarannya di bawah tetap berusaha mengungkap pelaku dan dalang di balik aksi tersebut. Begitu pula pernyataan Kapolda Metro yang terus berupaya mengungkap kasus tersebut.

Wakil Ketua Komisi III Desmon Junaedi Mahesa mengatakan menjadi hal wajar ketika Novel mengeluhkan penanganan kasusnya yang tak kunjung terang. Sebab Novel menjadi korban akibat ketidakpastian keadilan pengungkapan kasus tersebut. Bagi korban, kata Desmon, menjadi pengharapan besar. Karena itu, Desmon mendukung Novel agar Polri segera mengungkap kasus tersebut secara cepat.

“Tinggal harapan kita ditanggapi positif  atau tidak oleh Mabes Polri. Sikap Komisi III ya akan dukung,” ujarnya.

Menurutnya bila Polda tidak melakukan langkah positif lantaran Novel sebagai pencari keadilan, menjadi wajar mengharapkan kepastian keadilan. Ia menilai bila muncul usulan dari masyarakat sipil terkait dibentuknya tim independen penyelidikan kasus Novel maka tak boleh disalahkan. Yang pasti, Komisi III bakal terus mempertanyakan ke Kapolri terkait perkembangan penanganan kasus Novel.

“Harapannya kalau Mabes melakukan tindakan, beres kan. Ini menurut saya harus didukung,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Novel sempat mencurahkan perasaannya terkait dengan kasus yang dialaminya tak kunjung tuntas di laman www.time.com. Insiden penyiraman air keras ke wajahnya merupakan kekerasan keenam kalinya yang dialami sepanjang menjadi penyidik KPK. Novel mengaku heran dengan perkembangan penyelidikan kasus penyiraman air keras ke dirinya tak menemui titik terang.

Mantan anggota Polri itu sempat mendapat informasi adanya seorang elit di tubuh kepolisian berpangkat jenderal diduga terlibat dari kasus tersebut. Awalnya, Novel tak percaya dengan info tersebut. Namun setelah dua bulan perjalanan penanganan kasusnya tak kunjung usai, Novel menilai boleh jadi informasi tersebut benar.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan Novel mesti menjelaskan siapa pihak petinggi kepolisian yang dimaksud. Kendati demikian, memang keharuskan adanya penegakan hukum dalam kasus teror terhadap Novel. Sebab kasus tersebut mengganggu KPK, khususnya para penyidik yang menjalankan tugasnya.

“Teror seperti ini tidak bisa ditolelir, karena aparat penegak hukum yang menjalankan tugas. Harus dibuka siapa yang jadi aktor intelektual di belakangnya,” harapnya. Baca Juga: Catatan Koalisi Terkait Kejanggalan Kasus Penyerangan Novel
Tags:

Berita Terkait