Korupsi Yaya Hancurkan Reputasi Kemenkeu
Utama

Korupsi Yaya Hancurkan Reputasi Kemenkeu

Sri Mulyani minta KPK tindak mata rantai modus korupsi penyusunan anggaran di Kemenkeu.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit
Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi pejabat eselon satu saat menyampaikan keterangan pers terkait OTT pejabat Kemenkeu di Kantornya, Senin (7/5). Foto: AJI
Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi pejabat eselon satu saat menyampaikan keterangan pers terkait OTT pejabat Kemenkeu di Kantornya, Senin (7/5). Foto: AJI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung menggelar konferensi pers pasca penangkapan anggota Komisi XI DPR Dkk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibakan salah satu anak buahnya, Yaya Purnomo terkait usulan dana perimbangan keuangan daerah pada RAPBN-P Tahun Anggaran 2018.

 

Ia terlihat sangat kecewa dan menganggap apa yang dilakukan pegawainya itu meruntuhkan reputasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Bagi Sri, Yaya Purnomo (YP) yang menjabat Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan sama sekali tidak memiliki hubungan dengan anggaran.

 

Karena itu, penangkapan Yaya menjadi peringatan adanya praktik makelar anggaran di kementeriannya. Sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia mengaku telah berupaya memperkuat kinerja Kemenkeu. Namun, hal itu ternyata belum cukup karena masih ada saja anak buahnya yang melakukan korupsi.

 

"Saya kecewa dengan reformasi yang cukup panjang, dari proses bisnis, IT system, namun ada saja oknum yang melihat sebagai peluang untuk menjadi makelar anggaran," kata Sri di kantornya, Senin (7/5/2018). Baca Juga: Diselidiki Sejak Desember 2017, Akhirnya Anggota DPR Kena OTT KPK

 

Atas penangkapan ini, pihaknya akan kembali mereformasi tata kelola di Kemenkeu. Sebab, tindakan Yaya tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri, tetapi juga berakibat runtuhnya integritas lembaga. "Penangkapan YP sangat mengecewakan dan memprihatinkan, saya yakin mayoritas di Kemenkeu bersih. Mereka yang lakukan pengkhianatan tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tapi juga (berimbas) pada reputasi Kemenkeu," terangnya.

 

Indikasi oknum lain

Sri mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua KPK Agus Rahardjo atas peristiwa ini. Salah satunya, apakah ada kemungkinan indikasi keterlibatan oknum pegawai Kemenkeu lain. Hal yang sama dilakukan pihak Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu. Sebab, ada indikasi keterlibatan pegawai Kemenkeu lain dalam perkara ini. "Ada satu lagi aparat ASN dalam penanganan KPK meskipun statusnya baru saksi. Saya harap apa yang kami lakukan bisa membuka detail secara akurat mengenai modus-modus yang dilakukan," jelasnya.

 

Tak hanya itu, Sri akan memperketat sebuah ruangan di Kemenkeu yang diduga sebagai ajang transaksi makelar anggaran. "Ada ruangan di Kemenkeu bertemu calo anggaran, kami minta Sekjen dan Irjen evaluasi. Kami akan tindak tegas. Kami minta Sekjen malakukan penertiban, siapa datang, jam berapa, ketemu siapa dengan buku tamu yang jelas," pintanya.

Tags:

Berita Terkait