Begini Kualitas yang Dicari Firma Hukum Besar dari Lulusan Kampus Hukum
Peringkat Kampus Hukum

Begini Kualitas yang Dicari Firma Hukum Besar dari Lulusan Kampus Hukum

Tak cukup dengan modal nilai akademik yang didapatkan dari kampus hukum. Seleksi meliputi aspek pengetahuan hukum, kemampuan berbahasa asing, keterampilan bernalar, dan kepribadian sekaligus.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi: HGW
Ilustrasi: HGW

Survei yang Hukumonline dan Youth Manual lakukan kali ini tak hanya menggali informasi soal kampus-kampus hukum mana yang menjadi kampus hukum terfavorit dari firma hukum besar Indonesia. Survei juga memotret gambaran kualitas seperti apa yang diharapkan dari kandidat untuk direkrut.

 

Ada jawaban yang konsisten dari kuesioner yang diisi para responden. Ditambah dengan hasil wawancara terhadap beberapa managing partner, hal-hal berikut ini perlu menjadi perhatian baik oleh kampus hukum maupun para calon kandidat untuk dipersiapkan.

 

Dari para managing partner yang diwawancarai menyebutkan bahwa penguasaan bahasa Inggris menjadi kecakapan mutlak yang tidak bisa ditawar setelah pengetahuan hukum. “Kemampuan berbahasa paling utama. Pertama adalah kemampuan bahasa Inggris. Ini corporate law firm, mayoritas klien adalah perusahaan atau orang asing,” kata Arie Armand, managing partner firma hukum AYMP.

 

Menurut Armand, kemampuan berkomunikasi dengan klien adalah hal mutlak. Sehingga ia menilai justru kualitas terpenting yang harus sejalan dengan pengetahuan hukum corporate lawyer adalah kemampuan berbahasa asing. “Kalau bisa berbahasa lain jadi nilai tambah, sekarang banyak dicari yang bisa bahasa mandarin. Prospek klien,” kata Armand lagi.

 

Hukumonline.com

 

Untuk standar kualifikasi akademik, nilai IPK minimal 3,00 juga menjadi angka mutlak. Menurut Armand, kantornya langsung menyingkirkan berkas lamaran dengan nilai IPK di bawah 3.00. “Di bawah itu surat lamarannya sudah nggak kami lihat lagi”.

 

Prosedur standar selanjutnya adalah tes tertulis soal pengetahuan hukum. Perlu diingat baik-baik bahwa firma hukum besar dalam survei ini adalah corporate law firm. Maka pengetahuan hukum yang menjadi fokus ialah bidang hukum bisnis. Bahkan pengetahuan soal akuntansi juga diperlukan bagi corporate lawyer.

 

Andre Rahadian, partner HPRP, mengatakan bahwa untuk pengetahuan hukum ini ia tidak terlalu berharap fresh graduate mampu melakukan analisis mendalam. “Basic knowledge saja cukup, nggak berharap lebih banyak. Di HPRP masih ada masa percobaan selama 6 bulan kalau lolos,” katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait