Rekam Jejak Syed Saddiq, Lulusan Hukum yang Jadi Menteri di Usia 25 Tahun
Berita

Rekam Jejak Syed Saddiq, Lulusan Hukum yang Jadi Menteri di Usia 25 Tahun

Syed aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, terutama dalam bidang debat. Dia dilatih untuk kritis, berbeda pendapat dan berdiskusi.

Oleh:
Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit
Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Foto: youtube.com
Syed Saddiq Syed Abdul Rahman. Foto: youtube.com

Lulusan hukum International Islamic University Malaysia(IIUM), Syed Saddiq Syed Abdul Rahman  (25 tahun), telah diangkat sumpahnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia (Menteri Belia dan Sukhan) ke-18 bersama 12 menteri lainnya dihadapan Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V dan disaksikan pula oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Tun Mahatir Mohamad, Senin (2/7), di Istana Negara Malaysia.

 

Dosen FH IIUM, Sonny Zulhada yang pernah mengajar Syed dalam kelas gabungan mengakui keaktifan Syed dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, terutama dalam bidang debat. Keaktifan Syed dalam debating club IIUM, kata Sonny, betul-betul dirintis dari bawah hingga ke puncaknya, hingga Syed seringkali mewakili universitas dalam berbagai event internasional dan meraih berbagai penghargaan dalam berbagai kompetisi tersebut.

 

“Syed termasuk yang paling menonjol dan berprestasi selama 4 tahun di kampus. Dia kritis, karena memang dalam club debate itu dia dilatih untuk kritis, berbeda pendapat, berdiskusi, makanya kelihatan sekali dia diantara yang paling berprestasi dalam hal itu,” jelas Sonny kepada hukumonline, Rabu, (4/7).

 

Sebagai informasi, Syed pernah 3 kali memenangkan penghargaan Asia’s Best Speaker pada kompetisi debat Asian British Parliamentary (ABP). Berdasarkan penelusuran hukumonline, Syed tercatat pernah meraih Peringkat Pertama pada kompetisi ABP 2015 yang diselenggarakan oleh Asia Pasific University (APU) setelah sebelumnya memenangkan penghargaan Asia’s Best Speaker pada perhelatan United Asian Debating Championship (UADC) 2015 yang diadakan di Baliserta menjuarai ABP 2012 di Jakarta, Indonesia. Kejuaraan ABP 2015 menjadi pertandingan terakhir Syed sebagai seorang debater.

 

“Berdebat bukan hanya soal adu argumentasi di dalam ruangan. Debat yang sesungguhnya adalah tentang upaya menemukan solusi untuk menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik,” ungkap Syed sebagaimana dilansir oleh thestaronline.

 

Hukumonline.com

 

Tidak sampai di situ, pria kelahiran Pulai, Johor Baru, Malaysia pada 6 Desember 1992 itu bahkan pernah diundang oleh Cambridge Union untuk menjadi ketua Adjudicator untuk kompetisi debat Cambridge Intervarsity yang diselenggarakan pada 20 - 21 November di Inggris. Dengan berbagai pencapaian prestasi yang ia raih, Syed yang dikenal sebagai Asia’s Top Debater ini tak sungkan untuk terjun langsung sebagai pelatih club debate di IIUM selama masa kuliahnya.

 

(Baca Juga: Lulusan Hukum Jangan Hanya Berkutat di Dunia Advokat)

 

Siapa sangka kelihaian Syed dalam berdebat menunjang minatnya untuk terjun menggeluti isu-isu politik. Hingga akhirnya selang beberapa lama setelah lulus dari Fakultas Hukum IIUM, kata Sonny, Syed bergabung dengan partainya pak Mahathir Mohammad dan diberikan amanah serta tanggungjawab sebagai ketua pemudanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait