MPR Serukan Mahasiswa Tolak Politik Uang
Pojok MPR-RI

MPR Serukan Mahasiswa Tolak Politik Uang

Setidaknya dapat berperan dengan mengedukasi masyarakat agar memberikan gambaran memilih calon bangsa yang baik, tidak berdasarkan materi.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam  perhelatan Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Malang, Kamis (2/8) . Foto: Humas MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam perhelatan Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Malang, Kamis (2/8) . Foto: Humas MPR

Memasuki tahun politik, menjaga persatuan dan kesatuan mesti tetap dikedepankan dalam menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Peran pemuda dan mahasiswa  menjadi penting untuk mencegah dan menolak terjadinya politik uang dalam perhelatan akbar pesta demokrasi.

 

Demikian disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam perhelatan Muktamar XVIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Malang, Kamis (2/8)  kemarin. “Di tahun politik ini, mari ajarkan persatuan dan kesatuan, jangan adu domba. Memilih dengan hati, jangan jangan karena sarung sembako. Mari memilih untuk perbaikan dan perubahan,” ujarnya.

 

Dalam mencari seorang pemimpin bangsa, kata Zulkifli, dengan parameter figur yang memiliki kekayaan dan uang banyak menjadi hal berbahaya. Pasalnya bila uang menjadi ukuran untuk dapat dipilih menjadi pemimpin bangsa bakal berujung mengecewakan bagi pemilihnya.

 

Karena itulah peran mahasiswa dan pemudah menjadi penting dalam rangka memberikan edukasi ke masyarakat. Setidaknya, memberikan cara dalam melakukan pemilihan yang benar sesuai dengan pilihannya. Sebab, memilih dengan hati dan nurani.

 

“Bukan semata-mata karena sembako, dan amplop. Tapi juga harus diketahui rekam jejaknya, teman-temannya dan juga kepeduliannya terhadap masyarakat,” ujarnya.

 

Setiap pemuda memiliki peran dalam pembangunan sebuah bangsa. Meski zaman terus mengalami perubahan, pemuda tak boleh lepas dari perannya dalam rangka menjadikan perubahan sebuah bangsa menjadi lebih baik dengan karya-karya berkualitas. Dia pun menunjuk KH Agus Salim.

 

Sosok Agus Salim, menurut Zulkifli, merupakan kaum terpelajar dengan menguasai 10 bahasa internasional.  Menurutnya, dengan kemampuannya,  Agus Salim berjuang melalui jalur diplomasi. Walhasil, keberadaan bangsa Indonesia diakui dunia.  Zul berpandangan, prinsip hidup Agus Salim dinilai patut menjadi contoh bagi pemuda dan mahasiswa. Begitu pula sosok Bung Hatta.

 

"Bung Hatta, dia memang sekolah di luar negeri, tapi tak lupa dengan rakyatnya. Bersama mahasiswa Indonesia di Eropa (diaspora), ia  berjuang menyuarakan kepentingan bangsa, sehingga diakui oleh dunia,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait