Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas, Kongres Advokat Indonesia (KAI) bekerja sama dengan Polda Metro Jaya menggelar pendidikan dan pelatihan bagi anggota Polri, khususnya di jajaran Polda Metro Jaya. Acara yang digelar pada Rabu (29/8) hingga 2 September ini, ajang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki KAI kepada jajaran Polda Metro Jaya kaitannya dengan tugas pelayanan dan penegakan hukum.
Acara ini dihadiri 50 orang anggota Polri yang terdiri dari Binkum Polda Metro, Sub Bagian (Subbag) Hukum di sejumlah Polres yang berada dalam jajaran Polda Metro Jaya. Dalam rangkaian pelatihan itu, terdapat 19 materi terkait pengetahuan dan keterampilan hukum acara. Belasan materi itu disampaikan oleh akademisi Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul, panitera Mahkamah Konstitusi, hakim, praktisi hukum, dari law firm hingga pimpinan KAI.
“Namun, pendidikan yang diberikan KAI terhadap jajaran Polda Metro tidak berarti (ingin) mencetak polisi menjadi seorang advokat. Sebab, proses menjadi advokat harus tunduk pada UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat,” ujar Presiden KAI Tjoetjoe Sandjaja Hernanto melalui keterangan tertulisnya yang diterima Hukumonline, Jumat (31/8/2018).
Wakil Kapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Wahyu Hadiningrat mengatakan kerja sama yang dijalin dengan KAI serta Universitas Esa Unggul untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam rangka mendukung tugas-tugas Polri sebagai pengemban fungsi hukum. “Polri melalui jajarannya yang profesional, modern serta terpercaya dalam mengemban tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan Polri kepada masyarakat dapat meningkat kualitasnya. Begitu pula profesionalitas jajaran Polri,” kata Wahyu.
Jenderal polisi bintang satu itu berharap melalui kerja sama dengan KAI dapat berlanjut dan berkesinambungan. “Dengan begitu dapat terjalin sinergisitas antara Polri dengan KAI.”
Harapan Wahyu acara serupa digelar rutin di seluruh Polda di Indonesia. “Semoga kerja sama-kerja sama selanjutnya khususnya, di bidang penegakan hukum bisa dilanjutkan untuk membangun sinergitas antara POLRI dan KAI. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada KAI yang telah memperjuangkan kesetaraan organisasi-organisasi advokat,” ujar mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Metro Jaya itu.
Tjoetjoe melanjutkan melalui forum ini, Polri dan advokat dapat bersinergi dalam proses penegakan hukum. Baginya, forum tersebut dapat meningkatkan kapasitas anggota Polri agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Dia menambahkan acara serupa bakal digelar rutin. Tak hanya Polda Metro Jaya, namun pula di seluruh Polda di Indonesia.
“Kami juga sedang menyiapkan forum-forum serupa di Polda-Polda se-Indonesia. Sekali lagi pendidikan atau pelatihan ini untuk menambah pengetahuan, wawasan dan profesionalitas dari para peserta di jajaran Kepolisian,” katanya.