Ribuan Warga Kalbar Perantauan Mendapat Sosialisasi Empat Pilar
Pojok MPR-RI

Ribuan Warga Kalbar Perantauan Mendapat Sosialisasi Empat Pilar

Nilai-nilai sila pertama dari Pancasila mesti tercermin dalam kehidupan setiap insan masyarakat Indonesia.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta. Foto: Humas MPR
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta. Foto: Humas MPR

Ribuan warga Kalimantan Barat (Kalbar) yang merantau di Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, dan kota lainnya berkumpul di kediaman Wakil Ketua MPR Oesman Sapta pada Sabtu (15/9). Mereka berkumpul di kediaman putra asli Kalimantan Barat, di Kuningan, Jakarta, itu untuk acara 'Seprahan Seperantauan Masyarakat Kalbar'.

 

Dalam kesempatan itu pulalah digelar Sosialisasi Empat Pilar MPR. Sebagai acara yang melibatkan ribuan warga Kalbar, acara itu sangat istimewa. Hadir pula tokoh-tokoh asal daerah itu, seperti Wakil Presiden IX Hamzah Haz, Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rektor Universitas Tanjungpura, serta Bupati dan Walikota di wilayah Kalbar.

 

Sutarmidji dalam sambutan mengatakan, sosialisasi  empat pilar model seperti ini,  merupakan bentuk kegiatan yang sangat luar biasa. Acara sosialisasi itu disebut selain peserta mendengar materi sosialisasi, juga merupakan bentuk implementasi Empat Pilar. "Dengan hadir dalam acara ini, mengingatkan kita bahwa Kalbar adalah bagian dari NKRI," ujarnya.

 

Sementara Hamzah Haz menambahkan  sebagai warga bangsa kita harus melaksanakan Pancasila. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara mesti dilakasanakan dalam kehidupan sehari-hari. "Khususnya Sila Pertama," ujarnya.

 

Mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan itu menilai, sila Ketuhanan yang Maha Esa itu perlu mendapat perhatian. Pasalnya,  bila sila pertama dalam Pancasila tak diamalkan bakal membuat moral bangsa Indonesia  jatuh terpuruk. Pandangan tersebut sedianya telah disampaikan Hamzah Haz dua tahun yang lalu kepada presiden, tokoh umat Islam maupun tokoh non-Muslim.

 

"Kita perlu memperbaiki moral dengan agama," tuturnya. Sebagai ummat mayoritas, diharap ummat Islam bersikap yang baik. "Kalau ummat Islam baik, maka baiklah Indonesia," ujarnya.

 

Sementara Oesman Sapta Oedang (OSO) berpandangan, nilai-nilai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan perekat bangsa. Pasalnya empat pilat dinilai sebagai pertahanan Indonesia ketika mendapat ancaman intervensi bangsa asing.

Tags:

Berita Terkait