Melalui Drumblek dan Rodat, Empat Pilar Digaungkan ke Masyarakat
Pojok MPR-RI

Melalui Drumblek dan Rodat, Empat Pilar Digaungkan ke Masyarakat

Pancasila sebagai dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Di bawah teriknya sinar matahari, masyarakat kecamatan Suruh Semarang Jawa Tengah berduyun-duyun menyambangi Desa Plumbon. Ternyata, di lapangan desa itu terdapat  pertunjukan seni dan budaya, drumblek dan rodat. Kesenian kreasi masyarakat tersebut ternyata masih menjadi favorit warga meski ada hiburan yang baru dan popular.

 

Drumblek merupakan kesenian musik yang menggunakan instrumen dari piranti yang ada di dalam rumah atau sekitarnya. Seperti tong plastik, blek (tempat roti yang berbentuk bulat), ditambah dengan alat musik yang berasal dari bambu. Mereka memainkan alat-alat musik itu dengan berbaris dan berjalan sehingga mirip marching band. Kemiripan dengan marching band, sebab drumblek menyesuaikan diri dengan perkembangan budaya milienal.

 

Sedangkan rodat adalah paduan suara yang dibawakan oleh sepuluh hingga dua puluh orang dengan lagu-lagu yang bernuansa religi yang mengajak semua untuk mengingat pada Allah. Seni seperti ini disebut sebagai media dakwah ummat Islam kepada masyarakat.

 

Hari itu drumblek dan rodat yang digelar tak sekadar menampilkan seni seperti biasanya. Pada pertunjukan yang dihadiri oleh ribuan orang itu, dua kesenian yang ada dipadu dengan acara Sosialisasi Empat Pilar MPR. Tak heran bila di tengah masyarakat hadir anggota MPR dari Fraksi Nasdem Fadholi, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Kapolsek AKP Mustofa, Danramil Kapten Tarimo, Camat Suruh Bambang Arif Wijaya, dan Lurah Plumbon, Joko Waluyo.

 

Dalam sambutan, sebelum pertunjukan seni dimulai, Fadholi mengajak masyarakat untuk mengenal Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tungga Ika secara mendalam. Dalam pemaparan, pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah, itu mengurai secara detail nilai-nilai yang ada pada Empat Pilar. Terpenting, masyarakat dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari- hari. 

 

“Pancasila sebagai dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," ujarnya.

 

Menurutnya, melalui acara tersebut selain untuk mensosialisasikan dasar dan ideologi negara, juga untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah sehingga tidak punah keberadaannya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Siti Fauziah menyebut sosialisasi yang dilakukan oleh MPR ditempuh dengan banyak cara. Salah satunya, melalui drumblek dan rodat.  Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu memuji dua kesenian itu sebab penuh kreatiftas dan perlu perpaduan beragam unsur. “Kerjasama yang mencerminkan dari Empat Pilar," pungkasnya. 

Tags:

Berita Terkait