Kerjasama Indonesia-Ceko Terus Diperkuat
Pojok MPR-RI

Kerjasama Indonesia-Ceko Terus Diperkuat

Selain memperkuat hubungan antarparlemen, namun juga antar pemerintah dan masyarakat.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

“Terima kasih atas kunjungan yang mulia”. Kalimat itu keluar dari bibir Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menyambut Ketua Senat Republik Ceko Milan Stech. “Semoga menjadi kunjungan yang menyenangkan,” tambahnya di Komplek Gedung Parlemen, Senin (17/9).

 

Dalam rangkaian acara tersebut, hadir pula Wakil Ketua MPR E. E Mangindaan dan Hidayat Nur Wahid serta anggota MPR dari Fraksi Golkar Idris Laena, anggota MPR dari Fraksi Demokrat Guntur Sasono. Dalam pertemuan, Zulkifli Hasan mengatakan hubungan kedua negara telah berjalan selama 25 tahun dan selama ini berjalan dengan baik.

 

“Kami menyakini kunjungan Yang Mulia akan memperkuat hubungan tidak hanya antarparlemen namun juga antarpemerintah dan masyarakat," ujar pria asal Lampung itu.

 

Kepada Stech dan anggota Senat Ceko lainnya, Zulkifli Hasan menginformasikan, di MPR terdapat 10 fraksi dan satu kelompok DPD. Tentu saja mereka yang mampu lolos dalam Pemilu. Menurutnya, anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD.

 

Zulkifli Hasan mengungkapkan, pada tahun 1998 di Indonesia terjadi reformasi. Dalam era reformasi terjadi amandemen UUD Tahun 1945. Akibatnya ada perubahan undang-undang dasar. Menurut Zulkifli Hasan, amandemen yang terjadi membawa perubahan pada kedudukan MPR. Padahal sebelum reformasi, MPR adalah lembaga tertinggi.

 

Dalam posisi yang demikian membuat MPR mempunyai kewenangan menyusun haluan negara dan memilih serta mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. Kewenangan yang demikian, setelah amandemen, tak lagi dimiliki oleh MPR. Kekuasaan yang ada didistribusikan ke berbagai lembaga negara seperti DPR, DPD, MK, KY, BPK, MK, dan Presiden. Dengan kata lain setara. Meski demikian, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa fungsi MPR tetap yakni bisa mengubah konstitusi serta melantik dan bisa memberhentikan Presiden.

 

Dalam acara yang diliput oleh beragam media, Zulkifli Hasan mengabarkan kepada Stech bahwa Indonesia adalah negara yang beragam, baik itu suku, bahasa, agama, dan budaya. Mereka terbagi dalam 700 bahasa, 6 agama resmi, dan tersebar di 17 ribu pulau. 

Tags:

Berita Terkait