Pimpinan Parlemen Kembali Tinjau Lokasi Terdampak Gempa dan Tsunami
Pojok MPR-RI

Pimpinan Parlemen Kembali Tinjau Lokasi Terdampak Gempa dan Tsunami

Sulitnya menuju lokasi terkna dampak gempa dan tsunami akibat rusaknya jembatan dan infrastruktur umum lainnya.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Setelah masuk jalan Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, ruas jalan yang ada dipalang. Kayu yang melintang itu membuat lalu lintas tak bisa lewat. Hal demikian membuat Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan Ketia DPD Oesman Sapta yang berada dalam satu bis tak bisa melanjutkan perjalanan dan harus turun kendaraan. Kedatangan mereka ke Petobo, 3 Oktober 2018, memang untuk meninjau wilayah yang terkena dampak gempa dan tsunami Palu-Donggala-Sigi.

 

Setelah Zulkifli Hasan, Bambang Soesatyo, dan Oesman Sapta, turun dari bis kemudian masing-masing dibonceng naik sepeda motor sejauh 50 meter. Mereka melihat jalan yang ada ambles sedalam dua meteran. Gempa yang terjadi membuat akses antarkampung itu ambles dan terkoyak sehingga menjadi putus.

 

Mereka mengamati dengan seksama kerusakan yang terjadi bahkan Zulkifli Hasan turun ke bawah dan melihat retakan-retakan yang ada. Di antara retakan itu dipotretnya.

 

Menurut penduduk setempat, gempa yang terjadi bahkan ada yang menggeser rumah penduduk sejauh 100 meter dari lokasi semula. Di tempat ini, ketiga pimpinan lembaga negara itu menyempatkan diri berbincang dengan masyarakat setempat.

 

Selepas meninjau Kampung Petobo, rombongan selanjutnya menuju Kampung Balaroa, Kecamatan Palu Barat. Jarak antara Petobo dan Balaroa terbilang jauh. Dalam perjalanan ini melintasi Kota Palu. Sepanjang perjalanan, rombongan selain menyaksikan rumah penduduk yang rusak bahkan roboh serta melihat beberapa kamp pengungsian, mereka juga mengetahui secara langsung di mana di salah satu SPBU, terjadi antrian panjang untuk mendapatkan bahan bakar. Di SPBU itu dipenuhi tak hanya orang namun juga sepeda motor dan jurigen.

 

Selepas melintasi SPBU, tak lama kemudian rombongan tiba di salah satu pengungsian di Kampung Balaroa. Di pengungsian ini ada beberapa tenda untuk menampung korban gempa dan tsunami.

 

Di tempat ini, ada ratusan anggota Kostrad dari Yonkes II Malang. Pasukan berbaret hijau itu bertugas di Balaroa untuk membantu korban. Menurut salah satu anggota Kostrad, mereka bertugas di kampung itu baru tiga hari. "Sebelumnya bertugas di Lombok kemudian ditarik ke sini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait