Memberantas Hoaks dengan Standar Sama, Jangan Standar Ganda
Pojok MPR-RI

Memberantas Hoaks dengan Standar Sama, Jangan Standar Ganda

Kasus mencuat karena banyak elit yang menjadi korban informasi bohong.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Saat menjadi pembicara dalam ‘Diskusi Empat Pilar MPR’, 5 Oktober 2018, yang digelar di Press Room, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta dengan tema ‘Ancaman Hoaks Dan Keutuhan NKRI”, pakar komunikasi politik Prof. Hamdi Muluk mengatakan, bila masyarakat ingin berpolitik dengan wawasan yang maju dan hasil yang maksimal maka semua harus mengedepankan adu gagasan dengan basis pada data dan fakta. “Hal demikian akan membawa masyarakat dan bangsa kepada hal yang lebih baik,” ujarnya.

 

Dengan menggunakan data dan fakta menurut Hamdi akan menjauhkan bangsa ini dari godaan informasi yang tak berbasis pada data dan fakta. “Hoaks itu sesuatu yang tak ada data dan faktanya,” paparnya. “Hoaks juga disebut sebagai informasi kabar burung,” tambah guru besar UI itu.

 

Masalah hoaks perlu diseriusi, dicegah, sebab dampak dari berita yang tak berdata dan berfakta itu bisa memicu kerusuhan sosial. Hamdi menceritakan, kerusuhan yang terjadi di negara Rwanda yang menyebabkan disintegrasi bangsa dikarenakan hoaks yang disebarkan oleh media. “Jadi jelas, hoaks bisa menimbulkan perpecahan dan konflik,” tuturnya.

 

Untuk itu pakar komunikasi yang sering mengisi diskusi di parlemen itu mengajak semua untuk mendorong masyarakat dalam mengolah informasi harus berbasis data, fakta, dan ilmu pengetahuan. Diakui memang ada sebagian masyarakat yang suka dengan gosip. “Acara gosip-gosip di televisi kan disukai masyarakat”, ungkapnya. “Untuk itu tugas kita mengedukasi masyarakat,” sarannya.

 

Menurut pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat, itu bila ada berita dan kejadian maka berita dan kejadian itu harus dicek dan ricek serta validitasi agar duduk persoalannya menjadi jelas. Cerita dan kejadian di masyarakat yang dibumbu-bumbui memang ada. Hal demikian diakui sebab masyarakat awam senang modus narasi. Untuk itu dirinya mengatakan kembali perlunya mendidik atau mengedukasi masyarakat.

 

Dalam kasus aktual yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet sehingga menjadi konsumsi publik, dirinya menilai kasus yang ada sebelumnya tidak dilakukan verifikasi. Seharusnya Ratna Sarumpaet didorong melapor ke aparat hukum lebih dahulu. “Kalau belum diverifikasi maka yang dibangun adalah narasi politik,” ucapnya.

 

Anggota MPR dari Fraksi Gerindra, Fadli Zon, yang dalam kesempatan tersebut menjadi pembicara mengatakan masalah hoaks adalah masalah bersama. Untuk itu pemberantasan hoaks harus mempunyai standar yang sama. “Jangan menggunakan standar ganda,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait