Mahyudin: Kita Butuh Keteladanan Dari Para Pemimpin
Pojok MPR-RI

Mahyudin: Kita Butuh Keteladanan Dari Para Pemimpin

Sikap keteladanan yang mestinya ditunjukkan oleh para pemimpin, ternyata sulit ditemukan. Penyebabnya, pendidikan karakter di Indonesia tidak mendapat perhatian besar, seperti di negara-negara maju.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Wakil Ketua MPR Mahyudin mengingatkan siswa siswi SMAN 3 Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Tiimur soal betapa pentingnya keteladanan dari seorang pemimpin. Di banyak negara maju, sejumlah penjara tutup karena tidak ada penghuninya. Sebaliknya di Indonesia, hampir seluruh penjara semuanya penuh, bahkan kelebihan kapasitas.

 

Kelebihan kapasitas penjara terjadi bukan semata-mata karena angka kejahatan di Indonesia tinggi. Namun persoalan muncul karena pendidikan karakter di Indonesia tidak mendapat perhatian besar, sebagaimana negara-negara maju. Selain itu, sikap-sikap keteladanan yang mestinya ditunjukkan oleh para pemimpin, ternyata susah ditemukan.

 

"Nyatanya, banyak pemimpin yang terjerat korupsi. Wakil Rakyat, Gubernur sampai Bupati dan Walikota sudah banyak yang tertangkap oleh KPK. Padahal, sikap dan tindak tanduknya, dilihat, diperhatikan dan ditiru oleh masyarakat," ujarnya saat membuka kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR, di kalangan guru dan siswa SLTA se-Tenggarong.

 

Acara tersebut berlangsung di pendopo SMAN Unggulan 3 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (16/10). Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah "Keunggulan SDM, Dimulai Dari Pendidikan Karakter".

 

Persoalan pendidikan karakter yang saat ini menimpa Indonesia, kata Mahyudin tak lepas dari rendahnya mutu pendidikan. Buktinya, dari ribuan perguruan tinggi di sini, hanya ada tiga universitas saja yang masuk ke golongan 500 perguruan tinggi terbaik di dunia.

 

"Karena itu pembangunan sekolah unggulan harus menjadi prioritas. Meskipun yang benar, seluruh sekolah itu harusnya adalah sekolah unggul," ujarnya.

 

Di akhir sambutannya, Mahyudin mengingatkan, agar bisa bersaing dan mengejar ketertinggalannya dari negara maju, para siswa harus mau bekerja keras, pantang berputus asa dan terus berdoa kepada Allah SWT.

Tags:

Berita Terkait