Merajut Nilai-Nilai Empat Pilar di Bumi Reog Ponorogo
Pojok MPR-RI

Merajut Nilai-Nilai Empat Pilar di Bumi Reog Ponorogo

Seni budaya nusantara banyak mengandung tuntunan lewat tontonan.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit, Minggu (28/10). Pagelaran wayang dengan dalang Ki Anom Suroto  mengangkat lakon 'Bimo Labuh' digelar di Lapangan Monument Bantarangin. Sebagai seni dan budaya masyarakat Jawa, tak heran bila pentas itu dibanjir para penggemar wayang yang datang. Tak hanya masyarakat di Sumoroto, namun masyarakat  dari kabupaten Pacitan, Madiun, Magetan, dan Wonogiri, Jawa Tengah.

 

Pertunjukan wayang biasanya digelar untuk acara ritual bersih desa, hajatan pernikahan, syukuran, memperingati hari jadi kota, bahkan tolak bala. Namun kali ini, digelar untuk mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR.

 

Hadir dalam keramaian itu anggota MPR dari Fraksi Demokrat Edhy Baskoro Yudhoyono, Guntur Sasono, dan Sartono Hutomo, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah,  Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Humas MPR Muhammad Jaya. Sedang dari pihak tuan rumah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ponorogo Lilik sekaligus mewakili Bupati Ponorogo dan Camat Kauman Joko Waskito.

 

Sebelum pentas dimulai, di hadapan undangan dan ribuan penonton, Siti Fauziah menuturkan seni budaya nusantara banyak mengandung tuntunan. "Banyak tuntunan lewat tontonan," ujarnya.

 

Menurutnya, alasan itulah yang membuat MPR menggunakan wayang kulit sebagai media mensosialisasikan Empat Pilar. Dikatakan Fauziah, pentas wayang merupakan salah satu dari metode puluhan metode yang lain. Dirinya berharap pertunjukan itu bisa dinikmati masyarakat dan selanjutnya pesan-pesan yang ada diimplementasikan dalam keseharian.

 

Sementara Edhy Baskoro mengatakan bertandang ke Ponorogo selain untuk bersilaturahim dengan masyarakat juga bertugas melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Bagi pria yang akrab dipanggil Ibas, sosialisasi dikatakan sangat penting untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya,  Indonesia sebagai negara besar yang memiliki penduduk mencapai 260 juta jiwa. Wilayahnya  terbentang dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Kebesaran dan keragaman inilah yang diharapkan menjadi kebanggaan.

 

"Harus bangga hari ini kita masih tegak berdiri sebagai bangsa,” ujar Ibas.

 

Ia mengajak semua terus menjaga kebersamaan, persatuan dalam bingkai Empat Pilar MPR. “Agar kita tidak terpecah belah, tetap menjadi bangsa yang damai, bersatu, dan bergerak maju demi kesejahteraan dan kemakmuran bersama,” katanya.

Tags:

Berita Terkait