Waspadai Risiko Penggunaan Robot Trading saat Berinvestasi
Utama

Waspadai Risiko Penggunaan Robot Trading saat Berinvestasi

Trader diimbau tidak tergiur dengan tawaran kepastian keuntungan dari penggunaan robot trading.

Oleh:
Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit
Waspadai Risiko Penggunaan Robot Trading saat Berinvestasi
Hukumonline

Beberapa waktu terakhir penggunaan teknologi informasi dalam industri jasa keuangan semakin ekspansif dilakukan termasuk pada pasar modal dan perdagangan ritel pasar uang valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex). Dalam perdagangan valas misalnya, saat ini berkembang penggunaan perangkat lunak (software) atau robot trading  yang dapat menggantikan posisi investor atau trader dalam bertransaksi jual-beli (buy-sale) forex. Sebutan expert advisor (EA) juga lazim digunakan trader untuk penggunaan robot trading.

 

Penggunaan robot trading dinilai lebih efisien karena para trader tidak perlu lagi memantau secara intens layar komputernya untuk mengamati pergerakan forex. Dengan kata lain, setiap transaksi forex sudah otomatis dijalankan sistem tersebut. Selain itu, penggunaan robot trading juga dianggap memberi analisa lebih akurat dalam menentukan transaksi sehingga dapat menghindarkan risiko kerugian bahkan mampu meraih profit lebih besar bagi trader.

 

Berdasarkan penelusuran Hukumonline, penjualan piranti lunak robot trading dapat dengan mudah dijumpai di internet. Harga software robot trading yang ditawarkan juga beragam mulai dari Rp100 ribu hingga Rp6 juta. Bahkan, promosi-promosi tersebut juga menjanjikan keuntungan tetap sekitar 20-60 persen per tahun.

 

Tentunya, kemunculan robot trading ini menjadi perhatian tersendiri khususnya dari sisi hukum. Perlu jadi perhatian apakah regulasi sudah mengatur penggunaan robot trading? Lalu, siapakah yang menanggung risiko apabila terjadi konsumen rugi dalam bertransaksi forex menggunakan robot trading?

 

Pakar valas dan trader,Farial Anwar menyatakan, penggunaan robot trading merupakan sesuatu yang lumrah digunakan dalam perdagangan forex. Dia menjelaskan, mayoritas perusahaan broker forex ternama sudah menyediakan aplikasi robot trading bagi trader. Umumnya, menurut Farial, aplikasi robot trading ini digunakan bagi pemula dan trader yang tidak memiliki waktu luang untuk memantau aktivitas pasar valas.

 

Mengenai tingginya risiko dalam pasar valas, Farial mengimbau agar trader untuk waspada menggunakan robot trading ini. Menurutnya, risiko kerugian bertransaksi valas tetap ada meskipun seluruh keputusannya sudah diambilalih sistem atau robot yang dianggap jauh lebih akurat dibandingkan analisa manusia. 

 

“Jangan percaya kalau ada yang menawarkan trading pasti untung. Kalau jadi trader pasti selalu ada risikonya,” kata Farial saat dihubungi Hukumonline, Selasa (30/10).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait