Kedaulatan Rakyat Bukan Sekedar Jargon
Pojok MPR-RI

Kedaulatan Rakyat Bukan Sekedar Jargon

Implementasi kedaulatan rakyat yang sedemikian nyata memungkinkan elemen-elemen masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) di sela-sela acara Temu Tokoh Nasional di Gedung Daarul Aitam, Jakarta, Selasa (13/11). Foto: Humas MPR
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) di sela-sela acara Temu Tokoh Nasional di Gedung Daarul Aitam, Jakarta, Selasa (13/11). Foto: Humas MPR

Rakyat Indonesia pernah mengalami era dimana kedaulatan rakyat hanya sebatas jargon dan hanya muncul sebagai pemanis belaka. Namun saat ini harus disyukuri bahwa kedaulatan rakyat benar-benar terasa dan mendapatkan tempat tertingginya.

 

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam acara Temu Tokoh Nasional/Kebangsaan kerjasama MPR RI dengan Forum Silaturahmi Pendekar Jakarta (FSPJ), di Gedung Daarul Aitam, Jakarta, Selasa (13/11).

 

"Di era sekarang, bahkan dua suara sekalipun sangatlah berarti dan sangat menentukan.  Jadi, jangan disepelekan suara rakyat saat ini sebab sangat menentukan arah bangsa ini ke depan. Dari suara rakyat akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang kemudian melahirkan kebijakan-kebijakan yang menentukan nasib bangsa, baik atau buruknya," ujarnya.

 

Implementasi kedaulatan rakyat yang sedemikian nyata dan dibutuhkan, lanjut HNW, memungkinkan elemen-elemen masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk FSPJ ini menjadi bagian penting tak terpisahkan dalam mewujudkan Indonesia maju serta sejahtera di masa depan.

 

"Ingat sekecil apapun jumlah perkumpulan masyarakat bahkan yang berada di pelosok-pelosok daerah sekalipun, suara mereka sangat menentukan nasib bangsa ini secara keseluruhan," kata dia.

 

HNW mengingatkan, saat ini rakyat Indonesia berada di satu masa dimana rakyat sangat menentukan putih, hitam, biru, ungu, kelabunya bangsa ini.  Luarbiasanya, kata HNW, negara memberikan hak itu kepada setiap warga negara untuk menentukan masa depan bangsa. "Untuk itu jangan sia-siakan suara kalian," tuturnya.

 

Acara temu tokoh nasional ini sendiri selain dihadiri HNW, juga dihadiri tokoh masyarakat betawi Dani Anwar, serta sekitar 400-an orang terdiri dari para sepuh, guru dan pendekar silat dari berbagai perguruan pencak silat di seputar Jakarta dan sekitarnya.

Tags:

Berita Terkait