Pemerintah dan Parlemen Sudan Dapat Mencontoh Demokrasi di Indonesia
Pojok MPR-RI

Pemerintah dan Parlemen Sudan Dapat Mencontoh Demokrasi di Indonesia

Karena perjalanan demokrasi di Indonesia menjadi inspirasi. 

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Foto: Humas MPR
Foto: Humas MPR

Duta Besar Sudan untuk Indonesia Elsiddieg Abdulaziz Abdalla didampingi Wakil Dubes Osama Mohammad Yassen Yagoub mengungkapkan rasa takjub serta apresiasinya dengan berbagai kemajuan yang dialami Indonesia. Terutama dunia demokrasi di Indonesia yang luar biasa.

 

Elsiddieg mengatakan,  perjalanan demokrasi di Indonesia sangat menginspirasi. Dia pun berharap agar pemerintah dan pelaku-pelaku demokrasi di Sudan termasuk Parlemen Sudan belajar banyak dari Indonesia.  

 

Elsiddieg juga menekankan, di jaman dimana demokrasi memang amat sangat dipentingkan menjadi sangat relevan jika hubungan antar negara dijalin, dibina dan dikembangkan serta dikuatkan. 

 

Menurut Elsiddieg, banyak hal yang dapat  dipelajari di Indonesia terkait bagaimana proses demokrasi dikelola. Kemudian mengelola  hubungan antar warga dan agama. Tak kalah penting,  bagaimana menghadirkan negara yang aman dan damai sehingga bisa menghadirkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Selain itu, Sudan juga diharapkan belajar dari Indonesia dibidang perekonomian, dan investasi.  

 

"Intinya, kedua negara bisa saling belajar dan saling mengambil manfaat yang baik untuk masing-masing negara," ujarnya saat bertemu  pimpinan MPR di Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa (27/11).

 

Sementara Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai pandangan Dubes Sudan pun mesti di apresiasi. Selain telah menganggap Indonesia baik dari segi pelaksanaan demokrasi, juga bidang lainnya. Hidayat pun mendukung kerjasama antara Indonesia dengan Sudan.

 

“Kepada beliau saya katakan bahwa Indonesia memang memiliki pengalaman yang bagus dan matang dalam kerjasama antara parlemen-parlemen dunia dengan membahas berbagai agenda dan permasalahan dunia yang sangat penting seperti menghadirkan kepedulian terhadap masalah Palestina, penolakan LGBT dan lainnya,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait