Kisah Pro Bono Advokat dari Ujung Timur Indonesia
Utama

Kisah Pro Bono Advokat dari Ujung Timur Indonesia

Menegakkan kehormatan profesi advokat dengan komitmen pro bono.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Efrem Fangohoy dan Dewi Dyan Lampita. Foto: RES
Efrem Fangohoy dan Dewi Dyan Lampita. Foto: RES

Ada tamu spesial yang hadir di tengah ratusan tamu undangan pada penyerahan Hukumonline Awards 2018, Jumat (20/12) kemarin. Selain Menteri Hukum dan HAM dan jajaran pejabat teras di bawahnya, tamu ini terasa lebih spesial karena Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pun menyapanya secara khusus di tengah pidato sambutan. Tamu spesial ini adalah tiga orang advokat yang datang dari wilayah timur Indonesia di Manado bahkan yang paling timur, Merauke, Papua.

 

Survei yang diadakan oleh Hukumonline dalam rangkaian Pro Bono Champion 2018 berhasil menjaring responden dari 16 provinsi di Indonesia. Masing-masing mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Dua kantor hukum yang mewakili wilayah timur Indonesia berasal dari Manado, Sulawesi Utara dan Merauke, Papua.

 

Seluruh responden mendapatkan undangan khusus untuk ikut hadir pada acara penganugerahan Hukumonline Award 2018 di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM. Termasuk Ferley Bonifasius Kaparang dari kantor hukum Kaparang & Partners di Manado dan Efrem Fangohoy bersama Dewi Dyan Lampita dari kantor hukum Efrem Fangohoy & Rekan di Merauke.

 

“Kami datang khusus untuk memenuhi undangan ini, momen seperti ini mungkin tidak akan datang dua kali, untuk bisa berbagai pengalaman” kata Efrem saat diwawancarai Hukumonline usai acara. Bersama dengan Dewi, satu-satunya rekan di kantornya, Efrem menuju lokasi acara langsung setelah mendarat di Bandar Udara Soekarno Hatta. Keduanya datang tepat waktu sebelum acara dimulai meskipun baru saja menempuh perjalanan sangat jauh dari Merauke.

 

Lain lagi dengan Ferley yang sempat dilarang hadir oleh istrinya. “Istri saya awalnya keberatan,” katanya sambil tertawa. Kehadiran Ferley ini memang sekaligus untuk menerima secara langsung dua nominasi penghargaan yang diraih kantornya.

 

Hukumonline sempat mengira bahwa Ferley dan Efrem sama-sama punya rencana sambil merayakan natal di Jakarta. Rupanya mereka akan segera kembali ke kota masing-masing untuk merayakan natal bersama dengan keluarga yang akan tiba beberapa hari lagi saja. Hukumonline pun tidak menyiakan kesempatan untuk mendengarkan langsung bagaimana para advokat dari timur jauh Indonesia ini mampu konsisten menjalankan pro bono.

 

Efrem dan rekannya Dewi adalah dua dari sembilan orang advokat yang ada di kota Merauke. “Di Merauke cuma sembilan,” kata Efrem yang mengaku sebagai advokat paling senior di Merauke. Ia sudah berpraktik selama 23 tahun dan saat ini menjabat Sekretaris DPC Perhimpunan Advokat Indonesia yang dipimpin oleh Fauzie Yusuf Hasibuan.

Tags:

Berita Terkait