Pimpinan KPK Diteror, Siapa Berbuat?
Berita

Pimpinan KPK Diteror, Siapa Berbuat?

KPK tegaskan teror ini tidak akan mengganggu kinerja lembaga.

Oleh:
Aji Prasetyo/ANT
Bacaan 2 Menit
Seorang warga melintas di depan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Jakarta Selatan. Rumah ini dilempari bom molotov Rabu pagi. Foto: RES
Seorang warga melintas di depan rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarief di Jakarta Selatan. Rumah ini dilempari bom molotov Rabu pagi. Foto: RES

Dua kediaman pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diteror orang tak dikenal dengan bom pipa berjenis high explosive. Orang tak dikenal menaruh sebuah tas warna hitam diduga berisi bom rakitan jenis high explosive di gerbang rumah Ketua KPK Agus Rahardjo yang berada di Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu di kediaman Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, ditemukan bom molotov. Dari rekaman CCTV, yang dirilis aparat kepolisian terlihat adanya orang mencurigakan yang melakukan aktivitas di depan rumah Syarif.

Kecaman pun bermunculan atas tragedi ini, baik dari mantan pimpinan KPK, Wadah pegawai, hingga pihak lembaga antirasuah itu sendiri. Mereka berharap aparat kepolisian bekerja secara maksimal sehingga bisa mengungkap pelaku teror.

Mantan pimpinan KPK Indriyanto Seno Adji mengatakan teror terhadap pimpinan KPK tidaklah bisa dianggap sebagai hal sepele. Oleh karena itu kepolisian harus melakukan pendalaman dan menuntaskan pelaku teror untuk mengetahui apa motovasi dari teror tersebut.

"Menuntaskan pengungkapan pelaku teror ini agar ada kepastian hukum subyek pelaku teror dan tidak selalu terulang perbuatan teror tersebut. Dan karena perbuatan teror ini sudah diarahkan kepada Pimpinan KPK, sebaiknya Pimpinan Negara memberikan atensi dan dukungan pengingkapan tuntasnya perbuatan teror itu," ujar Indriyanto ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (9/1).

(Baca juga: Kisah 3 Pejuang Antikorupsi).

Indriyanto pun tak menampik jika ada kemungkinan teror ini berkaitan dengan kasus yang sedang ditangani KPK. "Segala asumsi bisa saja terjadi, sehingga belum bisa dipastikan kertekaitan dengan kasus korupsi atau kasus NB (Novel Baswedan), karena itu perlu pendalaman kepastian motivasi dan pelakunya secara akurasi," tuturnya.

Kepolisian sendiri, hingga Kamis siang, belum berhasil menangkap pelaku pengeboman. Tim kepolisian yang terdiri atas jajaran Polda Metro Jaya, dibantu anggota Detasemen Khusus Antiteror 88, Inafis, dan Puslabfor sudah mendapatkan petunjuk, keterangan serta CCTV dan masih mendalaminya.Tetapi polisi memastikan benda mencurigakan yang ditemukan di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo adalah bom palsu. Puslabfor Mabes Polri sudah melakukan pemeriksaan. "Hasil dari Puslabfor Mabes Polri benda mirip bom di kediaman Pak Agus di Bekasi, hasil penelitian ilmiah adalah bom palsu," ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal, di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/1), sebagaimana dikutip Antara.

Tags:

Berita Terkait