Peradi Minta Pemerintah Jamin Keamanan WNI di Selandia Baru
Berita

Peradi Minta Pemerintah Jamin Keamanan WNI di Selandia Baru

Penembakan tersebut dinilai sebagai perbuatan yang biadab sehingga para pelakunya tak boleh diberi toleransi.

Oleh:
RED/FAT
Bacaan 2 Menit
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI, Fauzie Yusuf Hasibuan. Foto: RES
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI, Fauzie Yusuf Hasibuan. Foto: RES

Dunia dikagetkan dengan kabar penembakan brutal di dua Masjid di Selandia Baru. Puluhan orang tewas akibat serangan teroris tersebut. Kecaman dan kutukan atas tindakan tersebut terus berdatangan. Salah satunya dari Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) di bawah komando Fauzie Yusuf Hasibuan.

 

Menurut Fauzie, perbuatan tersebut masuk kategori perbuatan biadab yang tak bisa diterima oleh akal sehat. Apalagi, serangan ditujukan pada saat orang-orang tengah beribadah shalat Jumat. Ia berharap, para pelaku tidak diberi ampun dan dihukum secara maksimal atas perbuatannya.

 

Saya sangat mengutuk keras perbuatan biadab tersebut, karena dalam alam modern seperti ini masih ada orang yang bertindak barbar seperti itu. Jangan diberi toleransi para pelakunya,” kata Fauzie saat berbincang dengan hukumonline.com, Sabtu (16/3).

 

Ia meminta baik pemerintah Indonesia maupun pemerintah Selandia Baru untuk memberikan jaminan perlindungan keamanan bagi warga negara Indonesia yang berada di Selandia Baru. Bagi pemerintah Indonesia, Fauzie berharap agar segera dilakukan penelusuran nasib masyarakat Indonesia di Selandia Baru, baik yang menjadi korban penembakan hingga WNI lainnya.

 

“DPN Peradi meminta pemerintah agar aktif dapat mengetahui khususnya 6 WNI kejelasan identitas para WNI dan dimungkinkan dilakukan aktivitas terjun ke lapangan melihat keadaan sesungguhnya,” kata Fauzie.

 

Selain itu, jaminan penegakan hukum atas kejadian penembakan juga diberikan sehingga ketakutan maupun kekhawatiran dari masyarakat dapat diminimalisir. Jaminan penegakan hukum ini dapat dilakukan melalui hubungan diplomatik kedua negara, Indonesia dan Selandia Baru.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi memperoleh laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenai insiden penembakan di Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Jokowi mengecam keras aksi kekerasan tersebut. Menurutnya, saat ini Tim Perlindungan WNI dari KBRI di Wellington menuju ke lokasi penembakan. Ia mengimbau masyarakat Indonesia yang saat ini tinggal di Selandia Baru untuk waspada dan hati-hati.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait