Beragam Persoalan yang Luput dari Debat Cawapres
Utama

Beragam Persoalan yang Luput dari Debat Cawapres

Mulai kebebasan berserikat, PHK, outsourcing, perlindungan buruh migran Indonesia, pemenuhan kelompok masyarakat adat yang tinggal di pedalaman, bagaimana mendorong pendidikan murah dan berkualitas, hasil kongres kebudayaan, hingga tidak menyinggung UU Hak-Hak Ekosob.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Kedua pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019. Foto: RES
Kedua pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2019. Foto: RES

Debat calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pemilu 2019 sudah melewati tahap ketiga. Debat ketiga yang digelar Minggu (17/3) malam kemarin, hanya menampilkan cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno, mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. Namun, dari berbagai paparan keduanya ada beberapa hal yang luput dari bahasan materi debat.  

 

Ketua Tim Pemantau Pemilu 2019 Komnas HAM, Hairansyah menilai tema debat ketiga itu berkaitan erat dengan hak-hak ekonomi, sosial, budaya (ekosob). Namun, dalam debat kedua cawapres itu tidak dibahas sama sekali. Padahal, Indonesia sejak lama telah meratifikasi Kovenan Ekosob lewat UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.     

 

Hairansyah menjelaskan pada intinya Kovenan Ekosob menekankan pemenuhan hak-hak Ekosob sebagai kewajiban negara. Negara harus memenuhi hak ekosob dengan melihat kepada hasil dalam sebuah peta jalan berdasarkan 4 prinsip yaitu ketersediaan (avaibility), kesempatan memperoleh (accessibility), penerimaan (acceptability) dan penyesuaian (adaptability).

 

“Sayangnya, para kandidat tidak dapat mengeksplorasi lebih dalam setiap tema itu karena waktu yang tersedia sangat terbatas. Sehingga banyak hal yang luput dibahas masing-masing cawapres,” kata Hairansyah dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (18/3/2019). Baca Juga: Debat Capres Kedua Tak Sentuh Akar Masalah

 

Pada tema kesehatan cawapres 01, Ma'ruf Amin menyampaikan keunggulan program JKN walaupun selama ini masih banyak persoalannya. Untuk pendidikan, dia menyebut antara lain pembangunan Badan Riset Nasional. Mengenai ketenagakerjaan, Ma'ruf menyebut jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia paling rendah di negara kawasan. Ma'ruf juga menyebut jikat terpilih nanti akan meluncurkan Kartu Prakerja, Kartu Kuliah, dan Kartu Sembako Murah.

 

Sementara cawapres 02, Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti masalah akses pekerjaan bagi lulusan SMK dengan “Rumah Siap Kerja”. Dia menilai saat ini TKA diberi kemudahan masuk Indonesia dan dapat mengerjakan pekerjaan level dasar (unskill) serta penghapusan kewajiban berbahasa Indonesia. Ke depan jika terpilih, dia bakal memperketat masuknya TKA dengan kewajiban bisa berbahasa Indonesia.  

 

Pada bidang pendidikan Sandiaga menekankan pada penguatan research, kurikulum berbasis link and match serta penghapusan ujian nasional. Untuk kesehatan, dia menyebut salah satu persoalan besar yakni akses layanan BPJS Kesehatan yang perlu dibenahi.

Tags:

Berita Terkait