Vera Harwanto: Lawyer Aviasi yang Melihat Setiap Tantangan sebagai Kesempatan
Hukumonline’s NexGen Lawyers 2019

Vera Harwanto: Lawyer Aviasi yang Melihat Setiap Tantangan sebagai Kesempatan

Belajar dari ayahnya, Vera menganggap setiap tantangan merupakan oportunitas yang tidak datang dua kali.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Vera Harwanto. Foto: Istimewa.
Vera Harwanto. Foto: Istimewa.

Vera Harwanto adalah salah satu associate di Firma Hukum Nurjadin Sumono Mulyadi & Partners. Ia sangat menikmati perjalanan kariernya selama kurang lebih 6 (enam) tahun berpraktik sebagai lawyer korporasi/nonlitigasi. Meskipun masih terbilang baru, 6 tahun telah memberikan banyak sekali pengalaman dan juga tantangan yang membuatnya menjadi seperti sekarang. 

 

Sejak kecil, karier sebagai seorang lawyer bukan merupakan hal yang asing bagi Vera. Hal ini karena ayahnya  juga berprofesi sebagai seorang lawyer litigasi. Proses beracara di pengadilan, kepolisian, maupun proses negosiasi dengan klien merupakan hal-hal yang sering disaksikan sejak kecil.  

 

“Hal yang selalu diajarkan ayah saya sejak saya kecil adalah untuk selalu menghadapi seluruh tantangan yang ada karena setiap tantangan merupakan oportunitas yang tidak datang dua kali. Great things never came from comfort zone,” kata Vera.

 

Sejak masih duduk di bangku sekolah, ia selalu terpilih menjadi ketua kelas maupun ketua organisasi siswa. Baginya, hal ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan dalam membentuk pribadinya sejak kecil. Meskipun sejak kecil sangat memiliki ketertarikan terhadap ilmu sains dan ilmu hitung, ia memutuskan untuk keluar dari zona nyaman, menerima tantangan dari ayahnya untuk menjadi seorang lawyer, dan mengambil fakultas hukum. Wanita yang lahir di Semarang ini mengatakan, Semarang merupakan kota yang cukup konservatif. Di sana, profesi lawyer identik dengan laki-laki.

 

Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan dengan kekhususan hukum bisnis, ia menyelesaikan pendidikan magister kenotariatan di Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude. Ia memilih magister kenotariatan mengingat adanya keterkaitan erat antara ilmu notaris dengan hukum bisnis. Ilmu kenotariatan juga dapat menunjang profesinya sebagai seorang lawyer korporasi.   

 

Sebelum lulus dari Universitas Pelita Harapan dan Universitas Indonesia, ia sempat magang di Lembaga Bantuan Hukum dan kantor notaris. Hal ini dilakukan bukan untuk keperluan skripsi, tetapi untuk lebih mendalami setiap ilmu yang telah ia pelajari.  

 

Di Nurjadin Sumono Mulyadi & Partners (NSMP), ia memfokuskan praktiknya pada sektor penerbangan/aviasi, investasi, merger, dan akuisisi.

Tags:

Berita Terkait