Kegemilangan Paduan Suara DPC Denpasar di Peradi Cup 2019 dan Cerita di Baliknya
Peradi Cup 2019:

Kegemilangan Paduan Suara DPC Denpasar di Peradi Cup 2019 dan Cerita di Baliknya

Ada dua kunci kesuksesan DPC Denpasar, komitmen dan kerja keras.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit
Paduan Suara DPC Denpasar saat bersalaman dengan pengurus DPN Peradi. Foto: AJI
Paduan Suara DPC Denpasar saat bersalaman dengan pengurus DPN Peradi. Foto: AJI

Sudah sepekan pagelaran Turnamen Peradi Cup 2019 berakhir, tetapi ada satu hal yang menjadi “oleh-oleh abadi” dari acara tersebut. Oleh-oleh itu bukan berupa makanan semacam pie susu, pia, lapis premium, kaos, ataupun pernak-pernik lainnya, namun suara indah yang dipadukan dengan tarian dari grup Paduan Suara yang dibawakan DPC Denpasar.

 

Ketua Dewan Pembina DPN Peradi Otto Hasibuan pun melontarkan pujian terhadap Paduan Suara DPC Denpasar. Menurut Otto kedatangannya pada acara Peradi Cup di Bali pada acara penutupan tidak sia-sia setelah menyaksikan penampilan tersebut. Padahal sebelum sampai Denpasar, ia terlebih dahulu ke beberapa tempat mulai dari Singapura hingga Surabaya.

 

"Lelah saya hilang, saya semangat lagi," kata Otto yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para peserta yang hadir pada acara penutupan, Sabtu pekan lalu di Denpasar. 

 

Apresiasi yang dilontarkan Otto tidak hanya sebatas pujian, tapi permintaan kepada pengurus DPN agar paduan suara DPC Denpasar direkam secara Profesional agar bisa didengarkan pada saat pelantikan pengurus maupun advokat Peradi. "Kalau bisa Pak Ketum, Pak Sekjen dan Bendum ini direkam khusus jadi kalau ada acara pelantikan di mana, lagu dan tarian mereka ini yang kita putar, sampai kita mendapat juara baru yang lebih bagus lagi," pinta Otto. 

 

Tampilnya DPC Denpasar pada acara puncak tak terlepas dari statusnya sebagai juara I lomba Paduan Suara di ajang Peradi Cup 2019. Mereka menyingkirkan 6 kontestan lain dari perwakilan DPC seluruh Indonesia seperti Bale Bandung, Makassar, Surabaya dan DPC Jakpus. Dua DPC terakhir menduduki peringkat III dan II. 

 

Kegemilangan DPC Denpasar sebenarnya sudah terlihat pada saat perlombaan, Jumat (27/4). Penampilan mereka dengan baju adat Bali berwarna biru dipadukan dengan selendang merah jambu bagi kaum wanita dan baju putih untuk kaum pria cukup menjadi perhatian. 

 

Apalagi saat tampil, salah satu anggota tim sempat menari adat sebelum bernyanyi. Mereka juga mengaransemen ulang lagu yang dibawakan baik itu Hymne dan Mars Peradi maupun lagu daerah. Penampilan mereka ditutup dengan atraksi mengangkat salah seorang penari ke udara. 

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait