Debat Publik Calon Dekan FHUI Digelar
Berita

Debat Publik Calon Dekan FHUI Digelar

Dalam debat publik, ketiga kandidat Dekan FHUI berkomitmen perkuat riset dan publikasi ilmiah.

Oleh:
Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit
Debat Publik Calon Dekan FHUI di Auditorium Djokosoetono. Foto: HMQ
Debat Publik Calon Dekan FHUI di Auditorium Djokosoetono. Foto: HMQ

Setelah melalui proses verifikasi dan penyaringan berkas, akhirnya Kamis, (16/5), debat publik Tiga calon dekat FHUI digelar. Kegiatan ini melibatkan perwakilan dosen, Senat Akademik Fakultas, Dewan Guru Besar, Mahasiswa, tenaga Kependidikan dan Ikatan Alumni UI (ILUNI) sebagai panelis yang bertugas menguji dengan memberikan pertanyaan sekaligus menilai kelayakan para kandidat untuk menduduki kursi pimpinan FHUI.

 

Ketua panitia seleksi calon Dekan FHUI, Harkristuti Harkrisnowo, dalam sambutannya menyebut setidaknya ada 5 unsur yang dinilai oleh panelis, Pertama, Moral dan Integritas, Kedua, Memiliki komitmen pada UI, Ketiga, Memiliki kecakapan manajerial dan kepemimpinan, Keempat, tingkat pemahaman pada isu-isu strategis FHUI dan terakhir entrepreneurship.

 

Seperti diketahui, ketiga kandidat bergelar doktor yang bertanding dalam debat publik ini berasal dari berbagai tingkat kepakaran yang berbeda. Dengan begitu, target capaian yang mereka usung cenderung sesuai dengan latar belakang masing-masing kandidat. Edmon Makarim misalnya, tingkat kepakarannya dalam bidang hukum telematika dapat terlihat pada penghargaan FIPSI scholarship yang pernah Ia menangkan di tahun 1994.

 

Sejak tahun itu pula, Ia bahkan telah menjabat sebagai Dosen dan Peneliti (Lektor Kepala) yang mengembangkan “Hukum Telematika” dan “HKI” di FHUI. Maka tak heran bila target kinerja yang Ia usung sangat erat kaitannya dengan pengembangan hukum teknologi untuk masa depan FHUI.

 

“Optimalisasi teknologi informasi harus dikejar. PP 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia memberikan amanat cukup berat kepada UI, yakni menjadi pusat pengetahuan teknologi dan kebudayaan yang unggul dan berdaya saing,” tegasnya disela-sela pemaparan presentasi.

 

Unggul dan berdaya saing, Ia garis bawahi sebagai visi FHUI 2021 yang unggul dan ternama di jajaran Fakultas Hukum di Asia Tenggara. Visi tersebut, disebutnya merupakan visi baik yang sebelumnya juga telah diusung Prof. Melda Kamil Ariadno dan patut untuk terus diperjuangkan. Untuk mencapai itu, wawasan civitas akademika perlu diperluas, pengembangan Ide dan IT perlu diperkuat, penguatan analisis dan evaluasi peraturan perundang-undangan perlu dilakukan.

 

Konkritnya, demi peningkatan kualitas riset dan publikasi ilmiah FHUI, bila terpilih nanti Ia bertekad akan membentuk kelas writing clinic FHUI, mendirikan pusat kajian hukum regional hingga pengoptimalan penggunaan eclis.id dikalangan civitas akademika FHUI. Uniknya, Edmon bahkan mengusung rencana kerja yang syarat akan fokus bidang teknologi, salah satunya dengan melahirkan aplikasi jadwal sidang dan bimbingan bagi mahasiswa semester akhir.

Tags:

Berita Terkait