DPN PERADI Gelar Halalbihalal untuk Perkuat Soliditas Antarpengurus
Berita

DPN PERADI Gelar Halalbihalal untuk Perkuat Soliditas Antarpengurus

Halalbihalal diharapkan dapat menjadi mediator untuk mempersatukan kembali pengurus agar tetap solid dan utuh sehingga dapat melakukan yang terbaik bagi organisasi.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Seluruh pengurus beserta pimpinan dan Ustaz Tile berfoto bersama setelah acara sebagai wujud soliditas dan kebersamaan. Foto: Istimewa.
Seluruh pengurus beserta pimpinan dan Ustaz Tile berfoto bersama setelah acara sebagai wujud soliditas dan kebersamaan. Foto: Istimewa.

Halalbihalal 1 Syawal 1429H yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI) untuk tahun 2019 telah dilaksanakan secara sederhana. Kegiatan yang mengusung tema ‘Dengan Semangat Halal Bihalal Kita Tingkatkan Soliditas dan Kinerja PERADI Sebagai Cerminan Profesionalisme Advokat Indonesia’ ini diadakan di kantor Sekretariat Nasional PERADI, Grand Slipi Tower pada Senin 7 Juli lalu.

 

Muhammad Aqil Ali, pengurus bidang Pembelaan Profesi sebagai panitia menyampaikan, penyelenggaraan halalbihalal ini dititikberatkan untuk pengurus internal, khususnya jajaran DPN PERADI dan Staf Seknas. “Harapannya, di satu tahun akhir masa bakti kita menjadi lebih optimal dan maksimal lagi dalam melayani anggota. Karena empat tahun sudah begitu cepat berlalu, sangat tidak mungkin bagi kita untuk memuaskan puluhan ribu anggota dan ratusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh Indonesia,” tutur dia.

 

Ustaz Nur Fadhilah Yusuf atau dikenal dengan Ustaz Tile selaku penceramah mengungkapkan, halalbihalal seharusnya menjadi refleksi Ramadan yang sudah dilalui. Melalui halalbihalal ini, ia berharap—Ramadan mampu membuat orang-orang yang berpuasa menjadi pribadi yang disiplin, jujur pada diri sendiri dan Allah SWT, serta peka pada sesama dan lingkungan. Sebagai sebuah organisasi, setiap pengurus, daerah, dan anggota PERADI sendiri harus seperti lima jari yang memiliki peran serta karakter masing-masing. Misalnya, jempol sebagai simbol pemimpin; jari telunjuk sebagai simbol kemapanan; jari tengah simbol TNI dan Polri; jari manis sebagai simbol anak-anak muda; serta kelingking sebagai simbol perempuan. Pada akhirnya, semua jari harus bersatu agar tangan mampu melakukan hal yang seharusnya dilakukan.

 

“Begitu juga dalam hal kepemimpinan, PERADI dan anggota diharapkan seperti imam dan makmum. Keduanya harus punya ilmu sebagai imam maupun makmum. Semua orang bisa jadi makmum, tapi imam harus memenuhi syarat yang sudah ditentukan syar’i. Semangat kebersamaan dan kekompakan penting menjadi kunci dalam bekerja. Dengan kebersamaan, maka kerja berat menjadi ringan,” Ustaz Tile menambahkan.

 

Membangun Soliditas Antarpengurus

Hukumonline.com

Bersalam-salaman di penghujung acara antara pimpinan dan pengurus sebagai wujud soliditas dan kebersamaan dalam profesionalisme.

 

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPN PERADI, Fauzie Yusuf Hasibuan menyatakan, semangat Idulfitri yang masih cukup kental diharapkan mampu menyinkronkan beragam perbedaan pilihan dan pendapat yang pernah ada akibat pemilu. Lebih lanjut, halalbihalal juga diharapkan dapat menjadi mediator untuk mempersatukan kembali pengurus agar tetap solid dan utuh sehingga dapat melakukan yang terbaik untuk organisasi demi eksistensi profesi advokat sebagai penegak hukum yang officium nobile.

 

“Di samping itu, adanya kegiatan berpuasa bagi yang muslim dan situasi bertoleransi bagi yang nonmuslim selama sebulan penuh melatih kejujuran dan kepekaan yang diharapkan melahirkan pribadi-pribadi advokat yang tangguh, jujur, serta bertanggung jawab pada kebenaran dan keadilan dalam menjalankan profesinya,” ujar Fauzie mengakhiri pembicaraan.

Tags:

Berita Terkait