Kala Profesor Hukum Mengajarkan Materi Kuliah Lewat Novel
Berita

Kala Profesor Hukum Mengajarkan Materi Kuliah Lewat Novel

Berjudul ‘Riset Hukum’, sebuah novel tentang metode penelitian hukum. Dibuat dalam waktu enam bulan dengan latar cerita di FHUI.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Prof.Agus Sardjono (tengah) didampingi istri (paling kanan) dan para koleganya saat peluncuran novel berjudul Riset Hukum di FHUI, Jumat (16/8). Foto: NEE
Prof.Agus Sardjono (tengah) didampingi istri (paling kanan) dan para koleganya saat peluncuran novel berjudul Riset Hukum di FHUI, Jumat (16/8). Foto: NEE

“Ilmu pengetahuan tidak harus diperoleh dengan cara mengerut dahi,” tulis Agus Sardjono dalam prolog novel karyanya berjudul ‘Riset Hukum’ yang diluncurkan Jumat (16/8) di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Buku ini bukan sekadar karya sastra biasa karena dua hal. Pertama, muatannya adalah materi perkuliahan metode penelitian hukum. Kedua, ditulis sendiri oleh Agus Sardjono selaku Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

 

Ada kesan bahwa kuliah hukum kerap kali membuat kening berkerut. Buku-buku teks hukum dengan setumpuk teori di dalamnya dan rumitnya gaya bahasa hukum yang khas seolah menambah beban dalam mempelajari ilmu hukum. Tak disangka kesan itu justru menginspirasi Agus Sardjono untuk menyusun bahan perkuliahan dalam bentuk novel.

 

“Saya kan sayang sama mahasiswa, saya kepikiran bagaimana caranya ilmu itu bisa ditransfer dengan cara yang ringan tapi tidak mengurangi bobot,” kata Agus berseloroh soal latar belakang munculnya ide menulis novel ini. Ia mengamati, para mahasiswanya yang kadang malas membaca buku-buku dengan gaya bahasa ‘berat’ dan susah dipahami.

 

Ide Agus muncul begitu saja di awal tahun 2019 untuk membuat novel bermuatan materi kuliah hukum. “Di awal tahun baru saya berpikir ‘ngapain yah tahun ini, kayaknya harus ada sesuatu yang baru untuk saya kerjakan’, nah ya sudah,” Agus menjelaskan dengan gayanya yang santai. Proses penulisan ia mulai pada bulan Januari 2019 sampai akhirnya selesai tepat pada hari raya idul fitri di bulan Juni 2019.

 

Agus memang dikenal sebagai profesor hukum yang juga seniman. Sejak menjadi Guru Besar, ia ikut membentuk sebuah band yang personelnya adalah para Profesor di Universitas Indonesia. Grup band bernama  “The Professor Band”  itu telah beberapa kali tampil meramaikan panggung Java Jazz Festival. Agus berperan sebagai gitaris di “The Professor Band”.

 

Baca:

 

Pengalamannya ikut menyusun komik tentang hak kekayaan intelektual diakui Agus berpengaruh pada ide kreatif membuat novel ‘Riset Hukum’ kali ini. “Dulu saya juga pernah bikin komik tentang HKI, tapi saya hanya isinya, yang gambar kan orang lain,” katanya. Menurut Agus, komik tersebut diterbitkan oleh Ford Foundation sekira tahun 2010 untuk keperluan bahan sosialisasi kepada masyarakat.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait