Ketika Penolakan UU KPK dan RKUHP Berakhir Ricuh
Foto Essay

Ketika Penolakan UU KPK dan RKUHP Berakhir Ricuh

Massa mahasiswa menolak pengesahan UU KPK, rencana pengesahan RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RUU lainnya yang dianggap merugikan masyarakat.

Oleh:
Resa Esnir
Bacaan 2 Menit
Ketika Penolakan UU KPK dan RKUHP Berakhir Ricuh
Hukumonline

Perjuangan ribuan mahasiswa di depan gedung DPR berakhir ricuh. Aksi demonstrasi yang dimulai sejak siang, Selasa (24/9) hingga Rabu (25/9) dini hari itu harus berujung bentrokan antara mahasiswa dengan aparat.

Hukumonline.com

Ratusan mahasiswa turut menjadi korban. Salah satunya adalah Faisal Amir, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Al Azhar Indonesia. Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Prof Asep Saifuddin mengatakan pihaknya segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus penganiayaan mahasiswanya yang saat ini sedang kritis akibat aksi demonstrasi yang berakhir ricuh itu.

Hukumonline.com

Jumlah mahasiswa yang berdemo terus membludak hingga sore hari. Aparat kepolisian terlihat beberapa kali menembakkan gas air mata dan watercanon ke kerumunan massa.

Hukumonline.com

Hukumonline.com

Mahasiswa juga terlihat mencoba masuk ke dalam gedung Parlemen. Tuntutan pedemo adalah untuk bertemu pimpinan DPR. Mereka menolak pengesahan UU KPK, rencana pengesahan RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RUU lainnya yang dianggap merugikan masyarakat saat itu masuk agenda pengesahan paripurna.

Hukumonline.com

Alasan jika RUU-RUU tersebut disahkan bisa memicu banyak hal mulai dari rentan terjadinya kriminalisasi terhadap warga negara hingga merusak lingkungan.

Hukumonline.com

Awal demo berjalan damai, sambil di setiap sudut pemandangan terlihat poster tanda tuntutan para pedemo. Beberapa poster bahkan bertuliskan satir mengenai pengesahan UU KPK hingga substansi dari RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RUU lainnya.

Hukumonline.com

Namun, suasana damai tak bertahan lama. Menjelang sore hari, sejumlah pedemo memaksa untuk masuk ke kompleks Parlemen dengan merubuhkan pagar gedung.

Tags: