5 Target Pemerintahan Jokowi di Periode Kedua
Utama

5 Target Pemerintahan Jokowi di Periode Kedua

Mulai pembangunan sumber daya manusia, merevisi berbagai undang-undang penghambat investasi, hingga memangkas birokrasi.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit
Joko Widodo - Ma'ruf Amin resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019-2024. Foto: RES
Joko Widodo - Ma'ruf Amin resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019-2024. Foto: RES

Menggunakan jas berwarna biru dibalut dengan dasi merah serta berkopiah hitam, Joko Widodo berdiri berdampingan dengan Ma’ruf Amin di hadapan ratusan anggota dewan dan para tamu undangan di ruang sidang utama MPR. Mengucapkan sumpah dan janji sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024, keduanya menjadi sorotan jutaan pasang mata rakyat Indonesia dengan dipandu oleh MPR.

 

“Demi Allah Saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban sebagai Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya dengan berbakti kepada nusa dan bangsa,” ujar Joko Widodo saat membaca sumpah jabatan di ruang sidang paripurna MPR, Gedung Parlemen, Minggu (20/10).

 

Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan Joko Widodo dan Ma’ruf resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden untuk masa jabatan lima tahun ke depan, terhitung mulai 20 Oktober 2019 - 20 Oktober 2024. Bagi MPR, kata Bambang Soesatyo, ke depan bakal melintasi medan yang terjal dalam mengarungi bahtera bangsa lima tahun ke depan.

 

“Semoga presiden sukses memimpin negara menjadikan negara berdaulat dan bermartabat,” ujarnya.

 

Joko Widodo dalam pidato pertamanya sebagai Presiden di periode kedua optimis mengejar berbagai ketertinggalan. Setidaknya terdapat lima hal yang menjadi target di periode keduanya. Pertama, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bakal menjadi prioritas utama. Menurutnya, membangun SDM bermental pekerja keras yang dinamis amatlah penting.

 

Baginya, membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi keharusan. Dia juga bakal mengundang berbagai kalangan yang memiliki talenta bertaraf global untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah. Namun cara-cara baru perlu terus dikembangkan, antara lain memerlukan endowment fund yang besar untuk manajemen SDM bangsa.

 

“Kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan. Dan juga penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri,” ujarnya.

 

Kedua, pembangunan infrastruktur di periode pertama bakal dilanjutkan pada periode kedua. Mulai infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi. Kemudian infrastruktur yang memudahkan akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru hingga mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

Tags:

Berita Terkait