Pertama di Asia, Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres Internasional Notaris
Berita

Pertama di Asia, Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres Internasional Notaris

Jika sebelumnya diselenggarakan di Eropa dan Amerika, pada 27-30 November mendatang, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menyelenggarakan Kongres Internasional Notaris ke-29.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Kongres Internasional Notaris ke-28 yang berlangsung di Paris. Foto: istimewa.
Kongres Internasional Notaris ke-28 yang berlangsung di Paris. Foto: istimewa.

Ada yang berbeda dengan penyelenggaraan Kongres Internasional Notaris tahun ini. Jika sebelumnya diselenggarakan di Eropa dan Amerika, pada 27-30 November mendatang, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan akbar yang sudah berlangsung ke-29 kalinya. Inilah kongres pertama yang diselenggarakan di Indonesia—bahkan tingkat Asia—sejak 70 tahun berdirinya organisasi notaris dunia.

 

Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia (INI), Yualita Widhadari menyampaikan, keputusan ini tidak diambil begitu saja. Ada hubungan erat antara Rapat Komisi Asia pada Agustus 2017 dengan penyelenggaraan kongres. “Pada waktu itu, Rapat Komisi Asia berhasil menghadirkan Presiden Jokowi dan empat menteri. Pesertanya juga sebanyak 1.500 orang. Dari situ, Presiden dan Sekretaris Jenderal sangat mengapresiasi. Apalagi, semua hal diurus oleh notaris. Indonesia dan INI pun langsung diminta menjadi tuan rumah. Namun, saya menolak,” tuturnya.

 

UINL kemudian memberikan waktu tiga bulan untuk berpikir. Selama itu pula, Yualita berdiskusi di beberapa kementerian dan mendapatkan saran untuk mengambil kesempatan baik ini. “Keputusan ini diambil secara aklamasi oleh pengurus UINL, padahal Tiongkok dan Mongolia sudah bersedia menjadi tuan rumah. Itu sebabnya, merupakan sebuah kebanggaan Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah dan kami ingin benar-benar memanfaatkan hal tersebut,” Yualita menambahkan.

 

Masa Depan Notaris

Ada banyak tujuan yang mendasari penyelenggaraan Kongres Internasional Notaris. Di satu sisi, ingin menjaga eksistensi notaris di masa sekarang dan yang akan datang; sementara sisi lain—ingin menunjukkan bahwa notaris sebagai bagian dari keperdataan mendukung penuh seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Yualita menegaskan, ini adalah pekerjaan yang berat. Sebab, selain harus menjaga nama baik negeri dan organisasi, ia juga harus memberikan penjelasan tentang pentingnya kongres bagi masa depan notaris.

 

Adapun kurang dari seminggu penyelenggaraan kongres, Yualita mengakui ada banyak dukungan yang datang. “Menjelang akhir, support luar biasa datang dari berbagai kementerian. Misalnya, Kumham yang akan menjadi tuan rumah dan menjamu perwakilan dari 88 negara pada tanggal 25. Selain itu, Kementerian Pariwisata juga ingin memberikan support. Saya optimis acara ini bisa terselenggara dengan baik,” ujar Yualita menutup pembicaraan.  

 

Artikel ini merupakan kerja sama Hukumonline dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Tags:

Berita Terkait