Museum dan e-Learning Center MA Diresmikan
Berita

Museum dan e-Learning Center MA Diresmikan

Diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar.

Oleh:
Aida Mardatillah
Bacaan 2 Menit
Mahkamah Agung meresmikan sejumlah fasilitas penunjang, di antaranya Museum MA, Studio Command Center MA, studio pembelanjaran e-Learning Center MA, Assessment Center, dan Lounge MA. Foto: AID
Mahkamah Agung meresmikan sejumlah fasilitas penunjang, di antaranya Museum MA, Studio Command Center MA, studio pembelanjaran e-Learning Center MA, Assessment Center, dan Lounge MA. Foto: AID

Mahkamah Agung meresmikan sejumlah fasilitas penunjang, di antaranya Museum MA, Studio Command Center MA, studio pembelanjaran e-Learning Center MA, Assessment Center, dan Lounge MA. Sarana ini diperuntukan untuk satu langkah maju dalam mendekatkan lembaga peradilan kepada masyarakat serta sarana untuk membentuk aparatur peradilan yang akan mendukung desain organisasi yang berbasis kinerja dan ilmu pengetahuan.

 

Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjoharsoyo mengatakan MA telah melakukan studi banding ke kementerian atau lembaga yang telah memiliki fasilitas serupa yang pemanfaatannya untuk mencapai sasaran dan tujuan lembaga, baik di dalam maupun di luar negeri. Dilakukannya kunjungan sekaligus studi banding ke Command Center yang dimiliki oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Supreme Court Galllery Singapura, Muzium Kehakiman Malaysia, dan Museum Sophiahof Belanda.

 

“Diharapkan fasilitas-fasilitas ini dapat memberikan manfaat yang besar jika ditinjau dari sudut pandang output dan outcome penganggaran,” kata Pudjo dalam acara peresmian di Gedung MA, Jumat (27/12).

 

Ia mengatakan MA telah melakukan konstruksi fisik yang mulai dikerjakan sejak awal tahun 2019 untuk mengefektifkan proses pengadaan fasilitas-fasilitas penunjang ini. Kegiatan perencanaan, khususnya museum dilaksanakan pada tahun anggaran 2018. Tahun anggaran 2019 secara khusus difokuskan pada proses konstruksi fisik, kemudian pengadaan sarana dan prasana untuk melengkapi fasilitas-fasilitas penunjang agar dapat beroperasi sesuai dengan tujuan dan maksud pengadaannya. 

 

Pudjo mengatakan keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk menghadirkan fasilitas-fasilitas penunjang ini berjumlah Rp68.923.513.296, yang terdiri dari pembuatan musem senilai Rp35.719.533.000, pembuatan command center, lounge dan assessment center senilai Rp31.703.737.000, serta pembuatan Studio Pembelajaran e-Learning senilai Rp1.500.243.296.

 

“Keseluruhan biaya tersebut bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Mahkamah Agung tahun Anggaran 2018 dan 2019,” ujarnya.

 

Ketua MA Hatta Ali mengatakan ide awal pembangunan Museum MA selaras dengan tujuan diadakannya museum sebagai lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.

Tags:

Berita Terkait