Pesan Palguna untuk Hakim Konstitusi Daniel Yusmic
Berita

Pesan Palguna untuk Hakim Konstitusi Daniel Yusmic

Selepas masa tugas, Palguna kembali mengajar di Fakultas Hukum Universitas Udayana. Palguna menyambut Hakim Konstitusi baru Daniel Yusmic Pancastaki Foekh sambil berucap "welcome to the jungle".

Oleh:
Aida Mardatillah
Bacaan 2 Menit
Ketua MK Anwar Usman (kiri) bersama Palguna, Hakim Konstitusi Suhartoyo dan Daniel Yusmic saat acara pisah sambut hakim konstitusi di Gedung MK Jakarta, Selasa (7/1/2020). Foto: RES
Ketua MK Anwar Usman (kiri) bersama Palguna, Hakim Konstitusi Suhartoyo dan Daniel Yusmic saat acara pisah sambut hakim konstitusi di Gedung MK Jakarta, Selasa (7/1/2020). Foto: RES

I Dewa Gede Palguna resmi meninggalkan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) lantaran memasuki masa tugasnya sebagai hakim konstitusi untuk periode keduanya (2015-2020) pada 7 Januari 2020. Hakim yang dikenal kritis saat bersidang ini digantikan Daniel Yusmic Pancastaki Foekh yang baru saja mengucapkan sumpah/janji sebagai hakim konstitusi periode 2020-2025 di hadapan Presiden di Istana Negara, Selasa (7/1/2020).      

 

Dalam acara pisah sambut, Palguna menyampaikan permohonan maaf dan terima kasihnya kepada para hakim konstitusi dan pegawai MK. “Dengan kerendahan hati dan ketulusan, saya menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan dan kekhilafan yang tidak sengaja. Semuanya saya ucapkan terima kasih,” ujar Palguna dalam acara pisah sambut Hakim Konstitusi di Gedung MK Jakarta, Selasa (7/1/2020). Baca Juga: MK Gelar Pisah Sambut Hakim Konstitusi Palguna-Yusmic

 

Setelah purna tugas, ia berencana kembali menjadi pengajar di Universitas Udayana, Bali. “Setelah sepuluh tahun mengemban tugas sebagai hakim konstitusi, kini saatnya saya kembali ke ‘habitat’ asal menjadi akademisi bidang hukum di kampus yang saya cintai," kata Palguna.

 

Palguna merasa senang karena dalam waktu dekat bisa kembali mengajar sebagai dosen yang memang sejak awal menjadi cita-citanya. "Cita-cita saya sebenarnya sangat sederhana, menjadi dosen atau guru, dan itu terjadi," ujarnya.

 

Selepas masa tugas sebagai hakim konstitusi, dirinya bakal kembali menikmati hobinya di bidang seni. Palguna mengaku pernah menekuni bidang teater, pernah menjadi figuran di dua judul film. Hobi seni ini, sesekali masih ia jalani selama menjadi hakim konstitusi. Ia bakal banyak mendatangi acara-acara teater atau pameran lukisan. "Temen-temen saya sekarang di dunia kesenian, teater," kata dia.

 

Dia mengaku tak tertarik lagi terjun ke dunia politik. Pada 1999, ia sempat menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Ia menjelaskan saat menjabat anggota MPR sekaligus dosen muda di Universitas Udayana, dirinya bukan berasal dari partai politik, melainkan dari utusan daerah. 

 

Banyak partai politik yang menawari Palguna untuk bergabung. Namun, tawaran itu selalu ditolak. "Saya cuma bisa menulis, saya fokus pada kampus. Enggak tertarik politik dan kembali kepada teman-teman seni saya,” kata dia.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait