Kuasai 5 Hal Ini Agar Jadi In House Counsel Andalan Perusahaan
Utama

Kuasai 5 Hal Ini Agar Jadi In House Counsel Andalan Perusahaan

Tidak cukup hanya menguasai kemahiran bidang hukum. Lulusan Fakultas Hukum Harus ditunjang berbagai keterampilan lain.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Bimbingan fresh graduare bersama in house counsel di hukumonline. Foto: HOL
Bimbingan fresh graduare bersama in house counsel di hukumonline. Foto: HOL

In house counsel (penasehat hukum) di perusahaan memang memiliki jam kerja yang lebih terukur dibandingkan koleganya di law firm. Namun tak berarti pekerjaannya jauh lebih ringan. Tetap saja ada tantangan tersendiri untuk menekuni karier ini. “Kalau ada yang bilang in house counsel itu santai, mohon maaf, nggak juga,” kata Seradesy Sumardi, VP Head of Legal Lazada E-Logistics Indonesia. Ia berbagi pengalamannya di acara ‘Bimbingan Kerja untuk Fresh Graduate Hukum’, Kamis (5/4) lalu.

Tidak hanya sendiri, ia hadir bersama empat koleganya. Mereka semua bergabung dalam Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA). Masing-masing adalah Erlangga Gaffar-Senior Legal Counsel PT Vale Indonesia Tbk., Dian Rizky Amelia Bakara-Senior Legal Manager SOHO Global Health, Ingkan Simanjuntak-Associate General Counsel Facebook Indonesia, dan Irma Yunita-Corporate Secretary&VP Legal Telkomtelstra.

(Baca juga: Tips dan Trik Meniti Karir dalam Dunia Hukum Bagi Fresh Graduate).

Nah, berminat meniti karier cemerlang seperti mereka? Pastikan bisa melakukan berbagai hal berikut ini dengan baik.

1. Keterampilan Hukum

Sudah pasti in house counsel berurusan dengan banyak dokumen hukum dan transaksi. Kemampuan yang harus dimiliki antara lain riset tentang regulasi, uji tuntas kepatuhan hukum, merancang kontrak, memberikan pendapat hukum, hingga melakukan negosiasi atau bahkan litigasi ke pengadilan.

Secara sederhana fungsinya adalah penasehat hukum sekaligus petugas kepatuhan. Segala urusan hukum perusahaan dari yang paling kecil hingga besar bisa mampir ke meja in house counsel. “Mulai dari yang paling cemen, maintenance tanaman kantor sampai ada office boy demo itu saya urus juga,” kata Ingkan berbagi pengalamannya.

Sebagian besar perusahaan merekrut in house counsel pada level manajemen menengah. Erlangga menjelaskan alasannya karena urusan hukum bukan inti dari bisnis di perusahaan. Merekrut orang yang sudah terlatih jauh lebih efektif dan efisien. Hanya beberapa industri misalnya perbankan yang merekrut tim hukum dari level pemula.

Oleh sebab itu Irma menganjurkan fresh graduate mencicipi karier corporate lawyer di firma hukum sebelum menjadi in house counsel. “Saya sarankan mulai dulu dari law firm, akan lebih siap masuk ke corporate, sudah well trained dan banyak tahu,” katanya yang pernah bergabung di salah satu firma hukum besar Indonesia, Lubis Gani Surowidjojo (LGS).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait