Panitia Ujian Profesi Advokat Perhimpunan Advokat Indonesia (PUPA Peradi) menggelar Penilaian/Koreksi Ujian Profesi Advokat di Hotel Fairmont, Ciawi, Puncak pada 7 hingga 8 Maret 2020. Penilaian yang telah menjadi kegiatan rutin ini dilaksanakan oleh 48 anggota senior Peradi dan telah berpengalaman di bidang profesi advokat. Adapun Penilaian/Koreksi UPA menjadi kegiatan rutin, yang diselenggarakan usai seluruh berkas jawaban ujian diterima PUPA Peradi selaku panitia yang mewakili Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi dalam hal koordinasi segala kegiatan terkait UPA.
Ketua PUPA Peradi, R. Dwiyanto Prihartono menjelaskan, Peradi selalu memastikan penilai yang dipilih untuk memeriksa merupakan advokat profesional yang kredibel dan dapat dipercaya. “Kami terus menjaga proses pelaksanaan ujian secara ketat dan menggunakan tenaga outsourcing yang ahli di bidangnya, sehingga kemurnian hasil ujian dapat tetap terjaga,” katanya.
Pun itu sebabnya, para penilai memegang teguh kode etik dan anti terhadap praktik korupsi, kolusi, maupun nepotisme. Mereka berasal dari seleksi ketat berdasarkan penilaian atas dedikasi, integritas, kemampuan, serta loyalitas pada organisasi Peradi.
“Kepada para penilai, diharapkan melakukan pemeriksaan dan pemberian nilai (penilaian) secara hati-hati, tidak terburu-buru, dan mengedepankan pentingnya kemampuan dan pengetahuan. Ini menjadi tanggung jawab yang berat bagi para penilai, sebab setiap satu peserta yang lulus, berarti telah dilahirkan seorang calon advokat,” tutur Ketua Umum Peradi, Prof. Dr. Fauzie Yusuf Hasibuan, S.H., M.H. dalam sambutannya saat membuka acara.
Adapun Penilaian/Koreksi UPA juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Thomas Tampubolon; Ketua Dewan Pembina, Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.M.; serta Sekretaris Dr. Julius Rizaldi, S.H., M.H. UPA sendiri telah diselenggarakan secara serentak pada Sabtu (22/2) di 37 kota Indonesia, dengan jumlah peserta mencapai 4.744 orang.
Artikel ini merupakan kerja sama antara Hukumonline dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). |