Sambut New Normal, FHUI Siapkan Kurikulum yang Adaptif dengan Perubahan
Berita

Sambut New Normal, FHUI Siapkan Kurikulum yang Adaptif dengan Perubahan

Kampus FHUI sudah siap melaksanakan normal baru dengan penerapan protokol kesehatan.

Oleh:
Aida Mardatillah
Bacaan 2 Menit
Halal bihalal FHUI yang digelar secara daring, Senin (8/6). Foto: AID
Halal bihalal FHUI yang digelar secara daring, Senin (8/6). Foto: AID

Seiring bakal diterapkan new normal (tata kehidupan normal baru) di tengah pandemi Covid-19, berdampak pula pada dunia pendidikan tinggi dalam hal pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi. Salah satunya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) bersiap menyambut kebijakan normal baru dengan memperbaharui kurikulum yang menyesuaikan dengan teknologi informasi dan perubahan.    

Dekan FHUI Edmon Makarim mengatakan adanya wabah pandemi Covid-19 selama beberapa bulan terakhir memberi tantangan untuk lebih menguasasi teknologi informasi, bagaimana lembaga pendidikan tinggi berubah untuk semakin efektif dan efisien dalam hal pembelajaran jarak jauh. Dia mengatakan sarjana ke depan tidak hanya memperdalam keilmuan, tetapi juga keahlian dan kesiapan atas peluang lain    

“Dalam waktu dekat kita akan memperbaiki kurikulum kita, seperti akan ada kampus merdeka dan belajar merdeka. Itu yang menjadi tantangan untuk menciptakan pembelajaran yang moderat dan muktahir.” kata Edmon Makarim dalam acara Halal Bihalal FHUI yang dihadiri oleh para Guru Besar FHUI dan para alumni FHUI secara daring, Senin (8//2020).

Edmon menjelaskan memperbaiki kurikulum ini, selain mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan adanya Covid-19, tetapi juga karena ada program peminatan studi yang berkembang. “Nantinya, kurang lebih 60 persen pembalajaran ada di dalam kampus dan 40 persen di luar kampus, bisa antar fakultas hingga antar universitas,” kata dia.

Menurut Edmon, dunia pendidikan saat kondisi pandemi ini tentang biaya pendidikan dan efesiensi pendidikan tentu dapat tercapai. Untuk itu, civitas akademik dan manajemen kampus tentu harus siap membenahi diri dalam tatanan normal baru ke depan bagi tenaga pengajar dan mahasiswanya perlu berkolaborasi. “Kuncinya membangun dan menghadapi permasalahan ini ke depan secara bersama sama,” kata dia.

Dia melanjutkan saat ini gedung kampus FHUI sudah disiapkan untuk melaksanakan new normal. Dosen mulai melaksanakan aktivitasnya di kampus dan sidang-sidang akademik bisa dilaksanakan secara bertahap yang didahului sidang program S-3 secara tertutup. “Namun, tetap melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Guru Besar FHUI Prof Satya Arinanto mengatakan sekitar 100 tahun silam wabah penyakit pernah melanda Spanyol dan dunia sebagaimana wabah pandemic Covid-19 yang terjadi saat ini. “Alhamdulillah pada hari ini kita masih diberi nikmat oleh Allah SWT untuk bisa bersilatuhrahmi dalam acara halal-bihalal bagi civitas akademika FHUI,” kata dia.

Menurunya, ada enam aspek yang selama ini meningkat karena adanya pandemi yakni adanya komitmen dan tekat bulat; memantau diri kita; merasakan nikmat bahwa Allah selalu memantau diri kita; melakukan intropeksi; memberikan sanksi pada diri sendiri; mengarahkan dengan segenap yang ada dalam melakukan hal diri dan tekat diri; mengritik diri sendiri.

“Semoga halal bihalal dapat meningkatkan nilai-nilai Ramadan, sehingga di bulan Syawal ini dan seterusnya menjadi lebih baik dan kita dipertemukan bulan Ramadan berikutnya,” harapnya.

Prof Maria Farida menambahkan walaupun tidak bertemu langsung secara fisik, cara halal-bihalal ini tidak mengurangi nilai silaturahmi diantara civitas akademika FHUI. “Semoga selesai wabah ini berakhir, persatuan kita lebih bersatu lagi,” katanya berharap.  

Tags:

Berita Terkait