Investasi Kuartal II Turun, BKPM Optimis Target 2020 Tercapai
Berita

Investasi Kuartal II Turun, BKPM Optimis Target 2020 Tercapai

Pandemi Covid-19 menjadi faktor utama perlambatan investasi.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi: BAS
Ilustrasi: BAS

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah merilis realisasi investasi Kuartal II periode April-Juni (Triwulan II) Tahun 2020. Kepala BKPM Bahlil Lahadila menyampaikan bahwa realisasi investasi periode Triwulan II Tahun 2020 ini terjadi perlambatan sebesar 4,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 lalu (Rp200,5 triliun).

Menurut paparan Bahlil, realisasi investasi pada Triwulan II Tahun 2020 tercatat sebesar Rp191,9 triliun sehingga total akumulatif sepanjang Semester I Tahun 2020 mencapai Rp402,6 triliun. Capaian investasi pada periode Triwulan II Tahun 2020 ini berhasil menyerap 263.109 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Jika merujuk pada target investasi BKPM untuk kuartal ke II, yakni kurang lebih sebesar Rp200 triliun, angka realisasi jelas tidak mencapai target. Dia mengakui bahwa pandemi Covid-19 menjadi faktor utama perlambatan investasi, bahkan kuartal ke II menjadi periode yang cukup berat.

“Pertama ingin menyampaikan realisasi investasi, ini gabungan PMA dan PMDN yoy turun 4,3 persen dibandingkan dengan periode yang sma tahun 2019. Target BKPM lebih dari Rp200 triliun di kuartal kedua, tapi karena Covid-19 jadi sangat berat. Kami akui kuartal kedua adalah periode berat,” katanya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (22/7).

Realisasi PMDN maupun PMA diklaim mengalami penurunan di kuartal II karena terjadi shock di dunia internasional seperti China dan beberapa negara Eropa, ditambah lagi pada periode itu Indonesia belum mengizinkan impor barang modal. (Baca: 4 Strategi BKPM Menjaga Iklim Investasi Saat Pandemi Covid-19)

Selain itu, Bahlil menerangkan bahwa pada periode triwulan II 2020, tercatat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp94,3 triliun (49,1%), sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp97,6 triliun (50,9%) dari total capaian realisasi investasi. Kontribusi PMDN tersebut mampu menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 145.311 TKI (55,2%), sedangkan PMA sebanyak 117.798 TKI (44,8%).

“Realisasi PMA dan PMDN berimbang, jangan lagi ada kesan bahwa PMA tidak signifikan realisasi investasinya,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait