Pentingnya Memahami Teknik Wawancara Klien Bagi Advokat
Berita

Pentingnya Memahami Teknik Wawancara Klien Bagi Advokat

Advokat diingatkan untuk tidak mempertaruhkan reputasi sebagai advokat hanya karena mempertahankan klien yang tidak reasonable.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit
Kelas Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Online yang diadakan oleh Hukumonline, Kamis (17/9).
Kelas Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Online yang diadakan oleh Hukumonline, Kamis (17/9).

Apa yang terbenak di pikiran anda ketika mendengar gelar Sarjana Hukum? Ya, selain hakim dan jaksa, advokat adalah profesi yang paling identik dengan gelar Sarjana Hukum. Advokat memiliki daya pikat tersendiri di kalangan mahasiswa fakultas hukum. Maka tak heran jika kebanyakan mahasiswa fakultas hukum bercita-cita ingin menjadi advokat setelah menyelesaikan studi di universitas.

Jika memilih menjadi advokat, anda dituntut menguasai ilmu-ilmu hukum, terutama hukum yang berlaku di Indonesia. Tapi, untuk menjadi advokat yang mumpuni, penguasaan ilmu hukum saja tak cukup. Seorang advokat wajib mendalami ilmu marketing, utamanya adalah teknik wawancara klien atau calon klien.

Hal tersebut disampaikan oleh advokat Ratih Nawangsari saat mengisi kelas Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Online yang diadakan oleh Hukumonline, Kamis (17/9).

“Teknik wawancara klien itu penting. Kenapa penting? Menurut saya semata-mata karena adanya persaingan dari praktisi hukum dalam menawarkan jasa kepada calon klien,” kata perempuan yang biasa disapa Ipop ini. (Baca: Ini Beragam Keuntungan Menjadi Peserta PKPA Hukumonline)

Menurut Ratih, seorang advokat harus memiliki kemampuan memasarkan jasa kepada calon klien. Kemampuan tersebut dapat menjadi pembeda sekaligus kekuatan dan kelebihan advokat untuk menarik calon klien. Kemampuan ini juga berpengaruh besar terhadap proses pengambilan keputusan olehh calon klien.

Dalam menjalankan profesinya sebagai advokat, Ipop mengaku bahwa dirinya tidak mutlak menggunakan teori marketing saat bertemu klien atau calon klien. Kemampuan seorang advokat saat melakukan wawancara bersama klien sangat fleksibel, tergantung pada konteks dan situasi.

Namun demikian, ada resep-resep wajib yang tidak bisa ditinggalkan saat menawarkan jasa kepada klien. Resep-resep ini mutlak dilakukan sebagai amunisi untuk menjual wacana dalam situasi dan keadaan apapun. Apa saja?

Tags:

Berita Terkait