Pakar: Konflik Israel-Palestina Kompleks, Multi Dimensi
Terbaru

Pakar: Konflik Israel-Palestina Kompleks, Multi Dimensi

Yang harus dikedepankan adalah kekerasan harus diakhiri demi kemanusiaan. Demi kemanusiaan harus ada de-eskalasi penggunaan kekerasan oleh pihak-pihak yang bertikai.

Oleh:
Agus Sahbani
Bacaan 4 Menit
Aksi solidaritas dan dukungan untuk Palestina di Jakarta. Foto: RES
Aksi solidaritas dan dukungan untuk Palestina di Jakarta. Foto: RES

Guru Besar Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) Prof Hikmahanto Juwana menilai konflik Palestina dan Israel sangat kompleks, multi dimensi dan tidak bisa dilihat hitam putih.

"Banyak pihak di Indonesia menyederhanakan konflik Palestina Israel sebagai konflik agama. Padahal konflik yang terjadi sangat kompleks, multi dimensi dan tidak bisa dilihat hitam putih," ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/5/2021) yang dilansir Antara.

Hikmahanto melihat konflik yang terjadi dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk membangun narasi sesuai kepentingan, orientasi politik, dan ideologi. Pria yang juga tercatat sebagai Rektor Universitas Jenderal A Yani itu mengatakan pihak yang memanfaatkan tidak hanya pemerintahan suatu negara terhadap negara lain, tetapi juga elemen-elemen yang ada dalam suatu negara.

Dia mengatakan berbagai pihak saling bertikai siapa yang harus dibela. Sementara pada saat bersamaan korban sipil terutama perempuan dan anak-anak terus menjadi korban. Saat ini, lanjut Hikmahanto, sebaiknya semua pihak untuk tidak mengedepankan kepentingan dan orientasi politik, bahkan ideologi.

"Yang harus dikedepankan adalah kekerasan harus diakhiri demi kemanusiaan. Demi kemanusiaan harus ada de-eskalasi penggunaan kekerasan oleh pihak-pihak yang bertikai," kata dia. (Baca Juga: PBB Diminta Jatuhkan Sanksi untuk Israel atas Pelanggaran HAM Berat)

Dia melanjutkan respons berbagai pemerintah negara yang mengutuk penggunaan kekerasan digantungkan pada orientasi pihak mana yang didukung. Contohnya, pemerintah Amerika Serikat mengutuk serangan oleh Hamas terhadap Israel. Sementara negara-negara Islam yang mendukung rakyat Palestina mengutuk serangan yang dilakukan oleh otoritas Israel.

Menurut Hikmahanto semua negara seharusnya tidak mengedepankan orientasi politik atau ideologi melainkan sisi kemanusian. Sebab, korban yang berjatuhan tidak lagi berasal dari kalangan angkatan bersenjeta tapi juga perempuan dan anak-anak. “Korban baik di Palestina maupun Israel harus bisa dihentikan.”

Tags:

Berita Terkait