Mendorong Kebangkitan UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Terbaru

Mendorong Kebangkitan UMKM di Masa Pandemi Covid-19

Terdapat empat aspek yang menjadi fokus Smart City yaitu tata ruang (space), kesejahteraan (welfare), bisnis (business) dan tata pemerintahan (government).

Oleh:
Mochamad Januar Rizki
Bacaan 4 Menit
​​​Hukumonline bersama RuangWaktu kembali menggelar Multi Stakeholder Dialogue keempat dengan tema Mencari Kunci Pemulihan Ekonomi Jakarta di masa Pandemi. Foto: RES
​​​Hukumonline bersama RuangWaktu kembali menggelar Multi Stakeholder Dialogue keempat dengan tema Mencari Kunci Pemulihan Ekonomi Jakarta di masa Pandemi. Foto: RES

Kegiatan Dialog Para Pemangku Kepentingan yang mengupas isu Smart Economy untuk "Mencari Kunci Pemulihan Ekonomi di masa Pandemi" telah berlangsung pada Rabu (2/6)-Kamis (3/6). Kegiatan ini bertujuan mencari solusi yang tepat untuk memulihkan perekonomian melalui kebangkitan UMKM yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Director Smart City Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Yudhistira Nugraha menyampaikan pemulihan ekonomi melalui digitalisasi merupakan salah satu upaya yang harus dijalankan. Dia menjelaskan melalui program digitalisasi Smart City masyarakat khususnya UMKM dapat berkontribusi konkret dalam bertahan pada pandemic Covid-19.

“Bicara Smart City, bicara smart economy ini bukan selalu berkaitan e-commerce dan sebagainya. Dalam konteks pandemi Covid pemerintah harus jadi problem solver dalam memulihkan perekonomian. Ada yang sifatnya jangka panjang, bicara bagaimana smartcity bisa beri kontribusi konkret, smartcity masih relevan dalam menangani perekonomian saat pandemi. Salah satu konteksnya, bicara smartcity, bicara digital transformation. Ini momentum baik untuk ubah mindset cara berbikir tidak hanya dealing with problem tapi ubah cara transaksi untuk bertahan untuk lakukan live breakthrough,” jelas Yudhistira.

Dia menjelaskan terdapat empat aspek yang menjadi fokus Smart City yaitu tata ruang (space), kesejahteraan (welfare), bisnis (business) dan tata pemerintahan (government). Yudhistira menekankan melalui Smart City pelayanan pemerintah terhadap masyarakat lebih efesien. “Approach yang kami lakukan dengan pendekatan kolaborasi dengan pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-operation,” jelas Yudhistira. (Baca: Mengubah Dampak Negatif Covid-19 Jadi Peluang bagi UMKM Lewat Digitalisasi)

Sebelumnya, Direktur Eksekutif, Next Policy, Fithra Faishal Hastiadi menyampaikan pandemi Covid-19 yang berlangsung setahun lebih menekan perekonomian nasional. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menjadi sektor paling terpukul akibat pandemi ini dibandingkan usaha skala besar. Hal ini karena kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat secara langsung untuk pencegahan Covid-19 belum siap diantisipasi UMKM. Alhasil, sebagian besar UMKM berhenti beroperasi hingga gulung tikar.

Sebagai upaya mengatasi persoalan tersebut, UMKM diimbau memanfaatkan teknologi digital untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Layanan transaksi secara online dapat menghubungkan antara UMKM dengan konsumen tanpa kontak fisik. Melalui digitalisasi tersebut juga diharapkan kegiatan perekonomian masyarakat kembali pulih.

“Sektor ICT (Information, Communication and Technology) meningkat 100 persen. Mereka bukan buntung saat pandemi tapi untung. UMKM yang survive, mereka yang masuk ke ekonomi digital. Ini bagian proses bisnis mereka engage ke ICT,” jelas Fithra.

Tags:

Berita Terkait