Juli 2021, dua Partner SSEK Legal Consultants (SSEK), Ira A. Eddymurthy dan Winnie Y. Rolindrawan ikut berkontribusi menyumbangkan pengetahuan maupun pengalaman mereka dalam pembentukan undang-undang serta peraturan periklanan farmasi di Indonesia (Baca: SSEK Contributes Q&A Guide on Pharmaceutical Advertising in Indonesia). Panduan multiyurisdiksi ini nantinya akan memberikan gambaran pragmatis tentang hukum dan praktiknya terkait prosedur periklanan farmasi. Pada kesempatan ini, Ira dan Winnie juga memberikan pandangannya terhadap wawasan serta opini pada isu-isu umum terkait periklanan farmasi yang berlangsung di Indonesia.
Kontribusi Ira dan Winnie tentu tak lepas dari peran SSEK sebagai firma hukum yang menaungi keduanya. Tak heran, mengingat SSEK kembali membuktikan kualitas firma hukumnya lewat capaian terbaru mereka: menduduki peringkat lima pada kategori ‘Top 5 Largest Law Firms: Corporate Practices’ pada Survei Kantor Hukum Indonesia 2021 yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Hukumonline. Diikuti oleh hampir 150 firma hukum seluruh Indonesia, survei ini memotret kualitas sekaligus sepak terjang firma hukum ternama di Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sejak didirikan pada tahun 1992, SSEK telah berkembang menjadi firma hukum yang dihormati dengan pelayanan lengkap dan terdepan di Indonesia dengan fokus utama pada bidang korporasi dan perdagangan. Berlokasi di jantung kawasan bisnis Jakarta, Mayapada Tower, Anggota SSEK telah ikut berkontribusi dalam Dewan Penasihat Proyek ELIPS hingga tahun 1998. Lewat proyek ini, SSEK berhasil menyelesaikan dan mensosialisasikan beberapa undang-undang. Salah satunya Undang-Undang Perusahaan dan Undang-Undang Fidusia. Sejak pertama kali terbentuk hingga sekarang, SSEK telah banyak menarik perhatian baik perusahaan internasional maupun firma hukum internasional.
Fintech dan e-commerce menjadi dua sektor andalan, mengingat luasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki SSEK. Tercatat, SSEK pernah menjembatani investor global dan perusahaan ekuitas swasta dengan nilai investasi besar. Adapun kesuksesan SSEK dalam dua sektor tersebut tak lepas dari tangan dingin Michael S. Carl yang juga memiliki fokus utama di bidang sumber daya alam, dan Fahrul S. Yusuf. Ruang lingkup praktik SSEK lantas semakin lengkap dengan kehadiran penasihat senior asing, Michael D. Twomey yang memiliki minat mendalam di sektor energi; serta Ira A. Eddymurthy yang terampil pada pasar perawatan kesehatan dan farmasi, dan Denny Rahmansyah yang memiliki pengetahuan luas di bidang properti dan perkebunan.
Keahlian utama SSEK berada pada bidang hukum anti monopoli dan persaingan; arbitrase dan penyelesaian sengketa; perbankan dan keuangan; pasar modal dan sekuritas; konstruksi dan real estat; energi, pertambangan dan sumber daya alam; lingkungan hidup; infrastruktur dan proyek keuangan; asuransi; hukum perburuhan dan ketenagakerjaan; ilmu kehidupan dan kesehatan; litigasi; merjer dan akuisisi; restrukturisasi dan kepailitan; manajemen risiko dan kepatuhan; pengiriman dan logistik; pajak; teknologi, media dan telekomunikasi.
Area praktik SSEK. Foto: Istimewa.
Aktif Membangun Afiliasi
Di ranah internasional, SSEK aktif berorganisasi dan membangun afiliasi dengan berbagai organisasi internasional. Hubungan hangat dengan Global Business Guide Indonesia; Transatlantic Law International; American Chamber of Commerce Indonesia; Law Firm Network; Employment Law Alliance; dan The Interlex Group telah menjadikan SSEK firma hukum yang diakui di ranah internasional. Koneksi internasional ini, jelas menjadi nilai lebih bagi SSEK terkait profesionalitasnya.
Tiga dekade hadir dan berpraktik dalam industri hukum bukan waktu yang sebentar. Selama itu pula, SSEK aktif berinovasi dan menciptakan sejumlah formula pelayanan berkualitas, dengan kombinasi pengetahuan lokal maupun dukungan tim ahli. Didukung pengacara yang telah meraih berbagai penghargaan, SSEK menjadi pilihan utama dalam memberikan solusi inovatif dan tepat waktu, baik untuk perusahaan domestik maupun multinasional.