Putusan hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang mengurangi hukuman Joko Sugiarto Tjandra sempat membuat publik tercengang. Apalagi sebelumnya PT DKI Jakarta juga mengurangi hukuman terhadap Pinangki Sirna Malasari, yang pada perkara ini disidangkan masih berstatus jaksa aktif di Kejaksaan Agung RI juga didiskon cukup besar yaitu sebanyak 6 tahun dan Kejaksaan Agung tidak mengajukan upaya kasasi. Sedangkan untuk perkara Joko Tjandra, jaksa mengajukan kasasi.
Belum lagi mengenai kasus suap dua perkara korupsi besar lain yang melibatkan dua mantan menteri yaitu Juliari Peter Batubara dan Edhy Prabowo yang juga menjadi perhatian masyarakat. Oleh penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Juliari dituntut selama 11 tahun denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan. Selain itu ia juga dituntut uang pengganti sebanyak Rp14,5 miliar dan pencabutan hak politik selama 4 tahun.
Sementara Edhy, diputus bersalah oleh majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta dengan pidana penjara selama 5 tahun denda Rp400 juta subsider 6 bulan kurungan. Ia juga dikenakan hukuman tambahan berupa uang pengganti sebesar Rp9,6 miliar dan AS$77 ribu terkait proses persetujuan pemberian izin budi daya lobster dan izin ekspor Benih Bening Lobster (BBL) kepada para eksportir.
Menarik sedikit ke belakang, perkara mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi juga cukup menjadi perhatian. Majelis hakim Tipikor Jakarta menghukum Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono dengan pidana penjara selama 6 tahun, denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan terkait dengan perkara suap dan gratifikasi sebesar Rp49 miliar. Nurhadi dan Rezky dibebaskan dari tuntutan uang pengganti sebesar Rp83 miliar.
