Syarief Hasan Dorong Pemerintah Kontrol Harga Tes PCR
Pojok MPR-RI

Syarief Hasan Dorong Pemerintah Kontrol Harga Tes PCR

Pemerintah bisa mengaudit harga tes PCR, tes antigen dan obat-obatan sehingga dapat diketahui harga normal secara transparan,

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 2 Menit
Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan. Foto: Istimewa.
Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan. Foto: Istimewa.

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mendorong Pemerintah untuk melakukan intervensi harga tes PCR dan obat-obatan di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, harga PCR-test, antigen  dan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat selama masa Pandemi Covid-19 tergolong sangat mahal dan sulit diakses.

Memang, harga PCR-test masih berada di kisaran Rp.800.000 sampai Rp.900.000. Harga PCR-test di Indonesia ini bahkan masih berada di atas harga PCR-test negara lain, termasuk India. Padahal, seharusnya Pemerintah dapat melakukan intervensi terhadap industri farmasi agar menurunkan harga PCR-test dan obat-obatan lainnya sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk membelinya.

Syarief Hasan menyebut, Pemerintah harus segera mungkin menurunkan harga tes PCR pada kisaran Rp.400.000 dan Antigen Rp 100.000 .“Dalam kondisi darurat seperti ini, industri farmasi di Indonesia harusnya memiliki sensitifitas dengan menurunkan harga tes PCR dan obat-obatan. Pemerintah memiliki tugas untuk memastikan penurunan harga PCR dan antigen pada kisaran Rp.400.000, dan Rp 100.000, bahkan lebih murah lagi sehingga dapat diakses masyarakat.”, ungkap Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mendorong Pemerintah untuk melakukan kontrol harga. “Pemerintah bisa mengaudit/ kontrol harga tes PCR, tes antigen dan obat-obatan lainnya di lapangan sehingga dapat diketahui harga normal secara transparan, akuntabel, dan adil. Pemerintah dapat mengetahui keuntungan industri farmasi dan mendorongnya untuk menurunkan harga pada kondisi normal sebagaimana negara lain,” ungkap Syarief Hasan.

Apalagi, masyarakat melalui Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga telah menyuarakan hal yang sama. YLKI mendesak Pemerintah untuk melakukan audit terhadap industri farmasi agar mereka lebih terbuka dalam menyampaikan harga PCR-test maupun obat-obatan secara normal. Apalagi, harga PCR-test di Indonesia jauh lebih tinggi disbanding negara lain, seperti India.

Syarief Hasan juga mendorong Pemerintah untuk mencegah  oknum-oknum yang mempermainkan harga pasar. “Beberapa oknum melakukan monopoli alat dan keperluan kesehatan serta mempermainkan harga demi bisnisnya semata, seperti yang pernah terjadi saat harga tabung oksigen melonjak tinggi di pasaran,” ungkap Syarief Hasan.

Politisi Senior Partai Demokrat ini juga menerangkan bahwa Partai Demokrat akan terus mengawal aspirasi masyarakat, khususnya di masa pandemi. “Kami memahami kesulitan masyarakat di masa pandemi Covid-19 sehingga kami akan mengawal suara dan aspirasi masyarakat Indonesia. Kami akan memastikan bahwa harga-harga barang dan jasa di bidang kesehatan dapat dijangkau masyarakat kecil,” ucap Syarief Hasan.

Tags: